BPS Akui Tak Punyai Data Bisnis Online  

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 17:33 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengumumkan Berita Resmi Statistik bersama Direktur Statistik Distribusi Anggoro Dwitjahyono dan Direktur Statistik Harga Yunita Rusanti di Kantor Pusat BPS, Pasar Baru, Jakarta Pusat, 2 Juni 2017. TEMPO/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan serta pengembangan transaksi dan konsumsi bisnis online atau e-commerce menjadi obyek statistik bagi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.

"Saya tidak bisa jawab kalau sekarang ditanya berapa share e-commerce, karena tidak ada satu data yang khusus kami kumpulkan tentang itu," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2017.

Suhariyanto menuturkan saat ini ada beberapa pihak swasta atau lembaga dan institusi yang telah mencoba menangkap perkembangan statistik pertumbuhan bisnis e-commerce. BPS pun berencana melakukan pemantauan dan penghitungan serupa.

Simak: BPS Tegaskan Daya Beli Masyarakat Masih Kuat

"Kami ke depan akan melakukan pengumpulan data e-commerce tapi tentu tidak bisa bekerja sendiri, perlu bersama dengan stakeholder swasta dan lainnya," ucapnya. Meskipun demikian, secara umum, menurut dia, transaksi dan konsumsi di bisnis e-commerce lebih dilakukan kelompok masyarakat rumah tangga menengah ke atas.

"Kalau saat ini memang belum memungkinkan, kecuali kita punya sumber data yang pasti. Kami perlu memikirkan kerja sama yang dibutuhkan karena penting mendapatkan gambaran untuk sektor ini," katanya. Suhariyanto menambahkan, secara nominal, pertumbuhan e-commerce memang cukup besar, tapi persentase kontribusinya terhadap total produk domestik bruto (PDB) diperkirakan masih belum signifikan.

"Pertumbuhannya sebetulnya tidak melonjak seperti yang kita bayangkan, karena berdasarkan transaksi debit atau kredit secara online tidak melonjak sampai jauh banget," ujarnya.

Menurut Suhariyanto, perdagangan yang dilakukan melalui e-commerce atau online dipandang sebagai perubahan dan pergeseran dari transaksi penjualan langsung. "Tapi belanja online ini persentasenya bisa dipastikan masih kecil dibanding share-nya konsumsi rumah tangga ke PDB."

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro sebelumnya mengungkapkan urgensi pencatatan statistik pertumbuhan serta pengembangan transaksi dan konsumsi pada bisnis online atau e-commerce.

"Mungkin kita akan minta ke Badan Pusat Statistik (BPS) memperbaiki mekanisme pengumpulan data dengan menangkap transaksi online dalam produk domestik bruto (PDB) dan konsumsi," ucap Bambang di kantornya, Jumat, 4 Agustus 2017.

Menurut Bambang, kegiatan bisnis online seharusnya tidak dibiarkan berkepanjangan sebagai sektor informal. "Di sektor ini harus ada penegasan mengenai posisi online, bagaimana kegiatan online masuk ke sektor formal."

GHOIDA RAHMAH

BPS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

31 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya