Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan penjelasan kepada pers tentang misi dagang ke Afrika Selatan. Kantor Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Jakarta, 31 Juli 2017. Bayu Putra/ TEMPO
TEMPO.CO, Moskow - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tampak kurang puas dengan penataan berbagai produk makanan Indonesia di Food City, Moskow, Rusia.
Saat meninjau paviliun Indonesia di Food City, Sabtu, 5 Agustus 2017, dia menyampaikan kepada pengusaha nasional, Rahmat Gobel, bahwa tampilan seperti yang dilihatnya adalah salah konsep, karena tidak memperlihatkan importir dan distributor yang menyalurkan produk Indonesia untuk masuk di pasaran Rusia dan berbagai negara di sekitarnya.
Menurut Enggar, seharusnya ada dua atau tiga importir dan distributor besar Rusia yang bisa dipercaya untuk memasarkan berbagai produk Indonesia di Negeri Beruang Merah dan negara-negara di sekitarnya.
Importir dan distributor Rusia ini bila sudah ada bakal dipertemukan dengan para pengusaha nasional yang lebih banyak lagi sehingga makin meningkatkan berbagai produk Indonesia di luar negeri. "Kita jangan main di skala kecil. Potensi Indonesia sangat besar," kata Enggar.
Food City Rusia merupakan pasar besar permanen yang memberi tempat bagi berbagai negara untuk memajang berbagai hasil produk untuk dipasarkan di Rusia dan negara-negara di sekitarnya.
Paviliun Indonesia di lantai dua, tepat berada di depan paviliun Israel dan Republik Dagestan, Vietnam, Macedonia, Iran, Pakistan, serta berbagai negara lain juga membuka paviliun mereka.
Paviliun Indonesia yang diluncurkan pada April lalu sebagai upaya dari pengusaha swasta Rahmat Gobel, yang juga mantan Menteri Perdagangan.
Manajemen paviliun Indonesia dikelola oleh Helga Kumontoy yang juga Presiden Direktur PT Global MICE Indonesia.
Enggartiasto menegaskan bahwa meski hanya memajang produk Indonesia, pihak pengelola paviliun Indonesia harus bisa memperlihatkan importir dan distributor dari Rusia yang memasarkannya agar nilai perdagangannya masuk skala besar.
"Jadi harus ada importir dan distributornya di sini," katanya dalam peninjauan yang juga didampingi oleh Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarusia M. Wahid Supriyadi.
Enggartiasto Lukita mengatakan Food City di Rusia ini seharusnya dijadikan tempat promosi besar yang efektif dan strategis bagi produk dagang Indonesia.
Dubes Wahid menambahkan, dari sekitar 20 perusahaan swasta yang berpartisipasi di paviliun Indonesia di Food City, saat ini yang baru terealisasi sebanyak sembilan perusahaan. Mekanisme pemasaran produk di Food City dilakukan melalui business to business atau antar-pengusaha swasta dari Indonesia dan Rusia.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
10 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.