TEMPO.CO, Jakarta - Pengembangan mobil listrik di Indonesia diyakini bisa mendorong pertumbuhan energi baru terbarukan (EBT).
Terkait hal tersebut, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi mengatakan mobil listrik bisa jadi potensi EBT apabila listriknya berasal dari pembangkit berbasis EBT. Karenanya, dia mendorong agar penguasaan teknologi EBT terus ditingkatkan.
"Harus ada percepatan penguasaan teknologi di baterai dan solar cell. Contohnya di Prancis sudah ada solar cell tempat charge mobil," katanya di Jakarta pada Jumat, 4 Agustus 2017.
Menurut Rinaldy, peran pemerintah dalam menginiasi pengembangan mobil listrik sangat vital. Dia mengungkapkan Indonesia bisa mencontoh Prancis, India, dan Inggris yang terus mendorong pengembangan mobil listrik.
Khusus Prancis, lanjut Rinaldy, pemerintahnya telah menginisiasi agar pada 2040 tidak ada lagi mobil dengan mesin yang memerlukan bahan bakar fosil.
"Kita sedang susun peraturan presiden-nya bagaimana penggunaan mobil listrik bisa dipercepat," ujar Rinaldy.
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
11 hari lalu
Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran
PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
11 hari lalu
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.