Rupiah Diprediksi Bergerak Variatif, Simak Penjelasan Analis  

Reporter

Jumat, 4 Agustus 2017 09:09 WIB

Papan elektronik penunjuk pergerakan kurs valuta asing di PT Ayu Masagung di Jakarta, (10/10). Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank sempat anjlok melewati level Rp10.000 per dolar AS. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memperkirakan pergerakan rupiah masih cenderung variatif. Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran support Rp 13.346 dan resisten Rp 13.305.

Reza mengatakan pergerakan rupiah cenderung variatif karena belum adanya sentimen yang kuat untuk mendorong matan uang ini bertahan di teritori hijau. "Kemungkinan sentimen dari dalam negeri yang masih minim membuat rupiah enggan bertahan di zona hijau," katanya, seperti dilansir keterangan tertulis, Jumat, 4 Agustus 2017.

Simak: Investor Asing Catat Penjualan Bersih Rp 210 Miliar

Reza berharap pergerakan dolar Amerika Serikat yang melemah masih dapat membantu laju rupiah untuk dapat berbalik ke zona hijau. Laju dolar Amerika masih mengalami pelemahan.

Dolar diperdagangkan lebih rendah dan tetap berada di wilayah negatif setelah laporan pekerjaan sektor swasta ADP dirilis. Pada Juli, tercatat 178 ribu pekerjaan ditambahkan ke ekonomi Amerika. Jumlahnya naik dari 158 ribu dibanding Juni. Namun jumlahnya di bawah perkiraan konsensus FactSet yang telah menunjuk 190 ribu pekerjaan baru.

Dolar Amerika juga masih melemah saat Presiden Federal Reserve, bank sentral Amerika, Cleveland Loretta Mester, mengatakan bank sentral harus terus melakukan langkah pengetatan bertahap. Dia menuturkan langkah tersebut perlu diambil meski melambat baru-baru ini dalam inflasi.

Dibanding rupiah, laju dolar Amerika juga masih tetap di zona merah saat Presiden Federal Reserve San Francisco, John Williams, menyatakan ekonomi Amerika telah pulih sepenuhnya dari krisis keuangan. Dalam pidato di Las Vegas itu, Williams juga menuturkan bank sentral harus mulai melepaskan neraca senilai US$ 4,5 triliun pada musim gugur ini.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

RUPS Trimegah Sekuritas Indonesia: Tunjuk Dirut Baru hingga Laba Rp 51,9 Miliar

27 Juli 2022

RUPS Trimegah Sekuritas Indonesia: Tunjuk Dirut Baru hingga Laba Rp 51,9 Miliar

Trimegah Sekuritas Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 51,9 miliar atau mengalami peningkatan 81 persen pada 2021.

Baca Selengkapnya

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Berencana Selidiki Kasus Pengambilan Data Ilegal Perusahaan Sekuritas

4 Oktober 2021

Bareskrim Berencana Selidiki Kasus Pengambilan Data Ilegal Perusahaan Sekuritas

Penyidik Bareskrim akan berkoordinasi dengan Satgas Waspada Investasi. Belum ada aduan masyarakat masuk ke Polri.

Baca Selengkapnya

Kasus Asabri, Kejagung Periksa 2 Komisaris Utama Perusahaan Sekuritas

9 Agustus 2021

Kasus Asabri, Kejagung Periksa 2 Komisaris Utama Perusahaan Sekuritas

Kejaksaan Agung memeriksa sembilan orang sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi PT Asabri pada hari ini, 9 Agustus 2021.

Baca Selengkapnya

Kasus BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Periksa 3 Petinggi Perusahaan Sekuritas

24 Februari 2021

Kasus BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Periksa 3 Petinggi Perusahaan Sekuritas

Kejaksaan Agung menyatakan ada kerugian senilai Rp 20 triliun di BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini tengah dalam proses penyidikan.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Transaksi Perusahaan Sekuritas Januari 2020 Turun

3 Februari 2020

Mengapa Transaksi Perusahaan Sekuritas Januari 2020 Turun

Penurunan transaksi perusahaan sekuritas terjadi sepanjang Januari 2020. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ada Gagal Bayar Reksa Dana, BEI Terus Monitor Pasar Saham

6 Desember 2019

Ada Gagal Bayar Reksa Dana, BEI Terus Monitor Pasar Saham

Laksono menyebutkan belum ada perusahaan sekuritas yang disuspensi oleh BEI terkait dengan kasus gagal bayar PT Narada Aset Manajemen.

Baca Selengkapnya

BEI: 2.582 Rekening Efek Baru Dibuka di CMSE

24 Agustus 2019

BEI: 2.582 Rekening Efek Baru Dibuka di CMSE

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan hingga hari kedua Capital Market Summit & Expo 2019 sebanyak 2.582 orang membuat rekening efek.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya