Pemerintah Dianggap Perlu Mengatur Lokasi Mangkal Angkutan Umum

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 20:10 WIB

Pengemudi Gojek, Wiwin Sulistyowati (35) saat menunggu penumpangnya di kawasan Bintaro, Jakarta, 18 Desember 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah perlu mengatur lokasi "mangkal" angkutan umum, baik yang konvensional maupun yang berbasis aplikasi dalam jaringan (daring), demikian pendapat Masyarakat Transportasi Indonesia.

"Menurut saya, diatur letaknya. Misalnya yang ditaruh di dekat stasiun, jangan bertumpuk," kata Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia, Muslich Zainal Asikin, saat diskusi bersama INDEF di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017.

Salah satu caranya, menurut Muslich, adalah mengatur letak di mana letak pangkalan angkutan konvensional dan angkutan daring di dekat terminal atau stasiun.

Muslich menyoroti Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26/2017 tentang angkutan online yang berlaku mulai Juli lalu, antara lain mengatur tarif batas bawah dan atas.


Baca: 5 Keunggulan Bajaj Qute Pengganti Bemo Dibandingkan Bajaj Roda 3

Menurut dia, angkutan daring dipakai karena penyedia jasa dan konsumen sama-sama menyukai layanan tersebut, misalnya karena faktor keamanan. Ia mencontohkan, meskipun di sejumlah tempat angkutan daring dilarang masuk ke stasiun atau terminal, konsumen rela berjalan kaki beberapa meter atau menunggu.

"Itu berarti penyedia dan pemakai jasa sama-sama happy," katanya.

Dengan mengatur operasional angkutan daring dan konvensional seperti itu, dapat disebut "meningkatkan pelayanan kepada pemangku kepentingan masyarakat".

Muslich menambahkan, peraturan yang berlaku perlu perbaikan, misalnya mengenai tarif dan kuota. Sementara itu, pokok yang perlu ada dalam peraturan tersebut adalah mengenai keselamatan, seperti KIR, usia kendaraan, serta persyaratan untuk pengemudi.

Mengenai pelayanan terhadap konsumen, pengemudi angkutan daring memiliki penilaian langsung dari konsumen dan pemakai jasa dapat langsung melayangkan protes bila pelayanan tidak memadai.


ANTARA

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

15 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

17 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

17 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

23 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

26 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

MTI Dukung Peremajaan Kapal PELNI, Jangan Tunggu Tenggelam

38 hari lalu

MTI Dukung Peremajaan Kapal PELNI, Jangan Tunggu Tenggelam

Djoko Setijowarno mendukung rencana penggantian kapal PT Pelni yang sudah tua. Kejadian kapal karam jangan sampai terulang lagi.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

39 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

58 hari lalu

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya