Laba Bersih BRI Tumbuh 10,4 Persen di Semester I 2017

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 19:56 WIB

Bank Rakyat Indonesia menggelar konferensi pers peluncuran satelit BRIsat di gedung BRI 1, 31 Mei 2016. TEMPO/Bagus Prasetiyo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat laba bersih sebesar Rp 13,4 triliun pada semester I 2017. Laba bersih perusahaan tumbuh 10,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 12,1 triliun.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan kenaikan laba bersih didorong beberapa faktor. Salah satunya adalah pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada semester I 2017 tumbuh di atas dua digit.

"Selain itu, terdapat peningkatan fee based income," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2017. Kenaikan tersebut didorong fokus perseroan untuk memperkuat bisnis transaction banking.

Simak: BRIlink Layani Pembayaran Zakat Semudah Transfer Uang

Hingga akhir Juni 2017, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp 687,9 triliun. Jumlahnya naik 11,8 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit pada akhir Juni 2016 sebesar Rp 615,5 triliun.

Suprajarto mengatakan sebagian besar kredit BRI disalurkan segmen UMKM. Totalnya mencapai 74,4 persen atau senilai Rp 490 triliun. Dia mengatakan segmen UMKM akan menjadi fokus bisnis BRI ke depan, salah satunya melalui akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun kredit komersial. Kenaikan penyaluran kredit tersebut mampu meningkatkan pendapat bunga bersih (NII) sebesar 12,4 persen yoy menjadi Rp 36,3 triliun.

Sementara NPL BRI turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. NPL gross semester I 2017 sebesar 2,34 persen. Tahun lalu, jumlahnya sebesar 2,39 persen.

Suprajanto mengatakan BRI juga meningkatkan NPL coverage menjadi 196,4 persen. Persentasenya meningkat dibanding NPL coverage periode yang sama pada tahun lalu sebesar 150,7 persen. NPL BRI tercatat lebih kecil daripada rata-rata NPL gross industri perbankan nasional sebesar 3,1 persen per Mei 2017.

Suprajarto mengatakan DPK BRI beserta perusahaan anak tercatat Rp 768 triliun. Jumlahnya naik 12,3 persen dibanding Juni 2016 yang hanya Rp 683,7 triliun. Dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) tercatat mendominasi DPK yaitu 56,09 persen dari total.

Dana giro BRI tercatat memiliki pertumbuhan yoy tertinggi sebesar 17,4 persen menjadi Rp 130,6 triliun. Sementara tabungan tubuh 11,5 persen yoy menjadi Rp 300,1 triliun. Dana deposito BRI juga mengalami kenaikan yakni sebesar 11,1 persen yoy menjadi Rp 337,2 triliun.

Untuk fee based income (FBI), BRI mendapat dorongan dari transaction banking. "Salah satu penyumbang FBI BRI terbesar adalah jasa transaksi e-channel dan kartu debit," kata Suprajarto. Komposisinya mencapai 26 persen dari keseluruhan FBI BRI.

Hingga akhir Juni 2017, BRI mencatat perolehan FBI senilai Rp 4,9 triliun atau naik 19 persen yoy. Komposisi FBI terhadap total pendapatan secara yoy naik 7,7 persen menjadi sebesar 8,6 persen di Juni 2017.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

15 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

17 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

17 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

32 hari lalu

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

34 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

36 hari lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya