Prastudi Kelayakan Kereta Jakarta Surabaya Selesai Desember

Reporter

Kamis, 3 Agustus 2017 16:44 WIB

Kepala PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya Wiwik Widayanti (kanan) memberangkatkan Kereta Api Singosari Ekspres saat peluncuran di stasiun Kota Baru, Malang, Jawa Timur 19 Agustus 2016. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto mengatakan, prastudi kelayakan proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya ditargetkan baru selesai pada Desember tahun ini. "Paling tidak minggu depan kami usahakan secara ringkas sudah bisa diambil kesimpulan," tutur Unggul Priyanto di Gedung BPPT, Kamis, 3 Agustus 2017.

Menurut Unggul, pengambilan konklusi itu juga akan mempertimbangkan opsi antara mempertahankan jalur kereta yang sebelumnya sudah direncanakan atau membangun jalur baru. "Kalau membangun jalur baru, biayanya lebih mahal. Tapi dia bisa memikirkan masa depan. Karena kereta api nanti akan semakin padat dan dia tidak akan terganggu dengan kereta api lambat yg seperti sekarang ini,” tutur Unggul.

Baca: Investor Cina Lirik Proyek Jalur Kereta Api Medan-Danau Toba

Bila track kereta tetap dipertahankan menggunakan jalur yang sudah ada, menurut Unggul, solusi yang ditempuh adalah memaksimalkan kecepatan kereta agar dapat menempuh jarak 160 kilometer per jam. Alasannnya sudah terlalu banyak stasiun kecil yang akan menghambat perjalanan kereta. "Walaupun tidak berhenti, biasanya memperlambat kalau ada stasiun. Ini kami kaji ya, kami pertimbangkan antara cost dengan idealnya seperti apa. Termasuk teknologinya juga," ucap Unggul.

BPPT mendapat kepercayaan penyusunan prastudi kelayakan pengembangan Kereta Api Cepat Jakarta–Surabaya. Kereta api cepat ini diharapkan dapat mengurangi load penumpang transportasi udara Jakarta-Surabaya yang sangat tinggi saat ini dan ke depan untuk mengurangi beban di jalan raya.

Unggul menambahkan, penumpang pesawat terbang Jakarta-Surabaya pulang-pergi (pp) rata-rata 10 juta setiap tahunnya. Sedangkan yang menggunakan kereta api hanya ratusan ribu.

Untuk itu diperlukan langkah pemerintah mengalihkan beban moda transportasi udara dari jakarta menuju Surabaya dan sebaliknya, dari moda transportasi darat dengan kereta api cepat yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 4,5 jam.

DESTRIANITA


Berita terkait

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

8 Januari 2023

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

Rencana pengoperasian kereta cepat Merah Putih di Sulawesi itu pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

KCIC: Kami Tidak Menutup Peluang soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

1 November 2022

KCIC: Kami Tidak Menutup Peluang soal Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) tidak menutup peluang soal adanya rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kemenhub: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sudah Serius Dibahas

31 Oktober 2022

Kemenhub: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sudah Serius Dibahas

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yakin rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dapat terealisasi.

Baca Selengkapnya

Tahun Depan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Beroperasi Penuh, Apa Itu SPBE?

13 Oktober 2022

Tahun Depan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Beroperasi Penuh, Apa Itu SPBE?

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dirancang mewujudkan pemerintahan yang efektif. Ini revolusi sistem birokasi menjadi serba digital?

Baca Selengkapnya

Dapat Tunjangan Nyaris Rp 50 Juta, Ini Tanggapan Kepala BRIN

27 Agustus 2022

Dapat Tunjangan Nyaris Rp 50 Juta, Ini Tanggapan Kepala BRIN

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Laksana Tri Handoko menanggapi peraturan baru yang soal tunjangannya yang hampir mencapai Rp 50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

55 Tahun LIPI, Sejarah Panjang Hingga Lebur dalam BRIN

23 Agustus 2022

55 Tahun LIPI, Sejarah Panjang Hingga Lebur dalam BRIN

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hari ini 55 tahun, begini sejarah panjangnya hingga dilebur dalam BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Batalkan Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah

18 Juli 2022

BRIN Batalkan Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa renovasi bertujuan mengubah ruangan yang ada sebelumnya menjadi ruang rapat dan ruang kerja.

Baca Selengkapnya

Alasan BRIN Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah Rp6 Miliar: Mereka Sudah Sepuh

18 Juli 2022

Alasan BRIN Renovasi Ruang Kerja Dewan Pengarah Rp6 Miliar: Mereka Sudah Sepuh

Ruangan yang selama ini hanya digunakan satu orang, kini disekat menjadi 10 sesuai jumlah anggota Dewan Pengarah BRIN.

Baca Selengkapnya