Jokowi Minta Kebijakan Komponen Dalam Negeri Diperkuat  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 19:53 WIB

Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menjawab pertanyaan wartawan di acara lebaran Betawi, Setu Babakan, Jakarta Selatan, 30 Juli 2017. TEMPO/Maria Fransisca.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk diperkuat. Dengan kata lain, ia ingin kebijakan itu tidak hanya menjadi kebijakan teknis administratif, tapi juga menjadi kebijakan strategis.

"Bahwa untuk memperkuat industri nasional dan membuka lapangan pekerjaan, kita perlu terus memperkuat kandungan komponen dalam negeri," ujar Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca: Bank Dunia Minta Indonesia Tak Istimewakan BUMN

Jokowi melanjutkan, ada banyak manfaat lain yang bisa didapat dengan memperkuat TKDN selain menambah lapangan pekerjaan. Salah satunya adalah mendorong masuknya investasi di sektor industri substitusi impor. Dengan begitu, ketergantungan pada impor pun bisa dikurangi.

Contoh lainnya adalah mendorong transfer teknologi. Dengan mendorong TKDN menjadi kebijakan strategis, maka investor yang selama ini membawa komponen dari luar pada akhirnya juga harus mengupayakan transfer teknologi agar komponen yang mereka butuhkan bisa dibuat di Indonesia.

"Muara akhirnya adalah agar bisa menggerakkan roda perekonomian nasional kita," ujar dia. Jokowi yakin produk asal Indonesia dapat bersaing dengan produk-produk impor, baik dari sisi harga maupun kualitas.

Sayangnya, kata Jokowi, belum semua kalangan sepaham dengannya. Ia mengatakan masih banyak perusahaan badan usaha milik negara besar yang belum sepenuhnya menggunakan komponen dalam negeri. Ia meminta hal itu segera dievaluasi.

"Saya masih melihat, ini saya ulangi, di BUMN-BUMN terutama yang gede-gede ini masih banyak yang belum melihat TKDN ini," kata Jokowi. "Pada rapat evaluasi kali ini, saya ingin menekankan bahwa untuk urusan TKDN akan saya ikuti baik lewat nanti BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) maupun lewat cara yang lain."

Menanggapi pernyataan Jokowi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Tom Lembong menyampaikan dibutuhkan fasilitas dan niat untuk mendorong industri lokal demi kebijakan TKDN. Oleh karenanya, kata ia, pemerintah perlu ikut mendampingi dan mengawasi perkembangan industri nasional.

"Jadi yang dibutuhkan adalah kita harus bener turun tangan, jangan hanya nerbitin peraturan dan cuci tangan. Ini yang masih terlalu sering terjadi," ujar Tom mengomentari arahan Jokowi.

ISTMAN M
.P.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

13 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

16 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

20 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

22 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya