Agustus, IHSG Diprediksi Menguat Hanya di Awal Minggu

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 16:36 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset dari Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Agustus 2017 berpeluang mengulang pergerakan historisnya yakni cenderung bergerak melemah. Reza memperkirakan pada bulan ini, IHSG akan berada pada rentang support 5.725-5.764, dengan resisten 5.900-5.945.

Secara historis, laju IHSG di bulan Agustus tercatat mengalami penurunan -2,50 persen seiring berkurangnya imbas positif dari rilis kinerja para emiten. Di sisi lain, dari global pun seperti biasa akan cenderung diwarnai dengan berita-berita negatif.

“Penguatan terjadi hanya di awal-awal minggu, setelah itu akan kembali berkurang seiring masih adanya aksi jual. Imbas rilis kinerja para emiten yang dinilai baik pun secara perlahan akan terkikis dan tergantikan dengan berbagai sentimen lainnya. Perkiraan inflasi Juli 2017 di kisaran 0,56 – 0,67 persen ,” kata Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Selasa, 1 Agustus 2017.

Baca: Sekuritas Ini Prediksi IHSG Menguat Terbatas, Simak 6 Saham Ini

Ia menuturkan, bahan makanan masih menjadi penyumbang inflasi paling besar. Adapun imbas dari kenaikan harga bahan bakar dan tarif dasar listrik sudah mulai berkurang karena telah terserap pada inflasi di bulan sebelumnya, yakni Juni 2017 berbarengan dengan masa puasa dan lebaran.

Menurut Reza, jika sentimen-sentimen tersebut memberikan hasil yang kurang baik tentunya akan direspon negatif oleh pelaku pasar sehingga aksi jual pun tak terelakan akan terjadi, dan berujung pada turunnya IHSG.

Di sisi lain, diharapkan kondisi dari dalam negeri dapat tetap positif terutama pada data-data makroekonominya sehingga dapat mengimbangi sentimen negatif dari global. Terutama pada rilis inflasi dan pertumbuhan ekonomi tengah tahun yang diharapkan dapat memberikan sentimen positif.

Simak: Saham Aneka Industri Dorong Penguatan IHSG

Pergerakan IHSG yang hanya mengalami pertumbuhan tipis sepanjang Juli 2017 (+0,19 persen) seiring berbagai sentimen memberikan pandangan bahwa minat beli dari para pelaku pasar kian berkurang. Apalagi asing masih membukukan penjualan bersih yang hingga akhir Juli telah mencapai sekitar Rp 11 triliunan (MoM) dibandingkan bulan Juni 2017 yang hanya sekitar Rp 3,8 triliunan.

Meski rilis kinerja dari para emiten banyak yang membukukan kinerja yang baik namun, tampaknya imbasnya ke pasar tidak berlangsung lama. Artinya pelaku pasar hanya menggunakan informasi laporan keuangan tengah tahun hanya sesaat.

Untuk kali ini, beberapa sentimen global yang dapat menjadi perhatian pasar antara lain, kebijakan ECB terkait pengetatan kondisi moneter di wilayah Eropa, pergerakan EUR terhadap sejumlah mata uang lainnya, dan masih belum adanya kejelasan arah pemerintahan Donald Trump hingga akhir tahun.

Sentimen global tersebut dapat membawa efek negatif pada bursa sahamnya sehingga berimbas pada pergerakan bursa saham lainnya. Tak lupa, kondisi di Timur Tengah yang masih menyimpan potensi gejolak sehingga berimbas pada pergerakan harga minyak mentah dan komoditas lainnya.

Meski demikian, laju Rupiah masih akan kembali diuji ketahanannya terhadap rilis data-data tersebut. Ia memperkirakan Rupiah akan berada pada kisaran Rp 13.450-13.260. “Kecenderungan pola sideways diperkirakan masih akan terjadi melanjutkan pergerakan di bulan-bulan sebelumnya seiring belum terserapnya sejumlah sentimen pada pergerakan Rupiah,” kata dia.

DESTRIANITA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

20 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

27 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

41 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

58 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya