Uang Sekolah dan Tarif Bimbingan Belajar Sumbang Inflasi Juli  

Reporter

Selasa, 1 Agustus 2017 14:38 WIB

Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Salah satu penyumbang inflasi adalah bawang merah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi inflasi 0,22 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 130,00 pada Juli 2017. Kepala BPS Suhariyanto berujar angka tersebut didasari pemantauan yang dilakukan lembaganya di 82 kota. dengan 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi.

“Inflasi terkendali dengan adanya normalisasi pasca-Lebaran,” katanya saat jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Agustus 2017.

Dengan adanya inflasi Juli 0,22 persen, Suhariyanto menambahkan, maka inflasi tahun kalender Januari hingga Juli 2017 sebesar 2,60 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun terhadap Juli tahun lalu 3,88 persen.

Baca: BPS: Inflasi Bulan Puasa dan Lebaran 2017 Terendah Sejak 2014

Bila dibandingkan dengan Juli tahun lalu yang mencapai 0,69 persen, inflasi Juli 2017 terpantau lebih rendah. Namun inflasi tahun ke tahun terpantau lebih tinggi dengan nilai tahun lalu 3,21 persen. “Namun perbandingan dengan Juli 2016 itu tidak apple-to-apple dengan adanya pergeseran Ramadan dan Lebaran,” ujarnya.

Suhariyanto menyebutkan kelompok yang paling besar menyebabkan inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,62 persen mengingat dimulainya kembali aktivitas pendidikan setelah libur sekolah. Adapun komoditas yang memberi andil inflasi adalah uang sekolah dasar dan menengah atas serta tarif bimbingan belajar.

Simak: BPS: Inflasi Mei Sebesar 0,39 Persen

Selanjutnya, ujar dia, inflasi juga disebabkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,57 persen serta kelompok bahan makanan 0,21 persen. Padahal BPS mencatat beberapa bahan pokok, seperti bawang putih, daging ayam ras, beras, dan cabai merah, mengalami deflasi.

BPS mencatat penyesuaian tarif listrik yang dilakukan pemerintah pada bulan lalu sudah tidak lagi mempengaruhi inflasi pada bulan ini. “Tarif listrik sudah habis dampaknya terhadap inflasi,” ucapnya.

Begitu pula dengan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi 0,08 setelah melalui periode Ramadan dan Lebaran. Tarif angkutan antarkota dan tarif kereta api memberi andil deflasi masing-masing 0,03 persen dan 0,01 persen, sementara tarif angkutan udara masih memberi andil inflasi 0,04 persen.

“Jadi inflasi 0,22 persen lebih disebabkan adanya kenaikan untuk makanan jadi dan faktor biaya pendidikan,” tuturnya.

CAESAR AKBAR | WAWAN PRIYANTO

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya