TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan realisasi serapan setara beras pada semester I 2017 baru mencapai 35 persen atau 1,27 juta ton dari target tahun ini sebanyak 3,7 juta ton.
Menurut Tri Wahyudi, angka serapan setara beras pada semester I 2017 menurun jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 1,8 juta ton. Pengadaan yang rendah ini akibat harga gabah yang jauh di atas harga pembelian pemerintah atau HPP. Diketahui angka HPP saat ini adalah Rp 3.700 per kilogram untuk gabah kering panen dan Rp 4.600 per kilogram untuk gabah kering giling.
Namun kata Tri Wahyudi pencapaian serapan sampai 28 Juli 2017 sudah jauh membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 252 ribu ton dari target 300 ribu ton. "Lebih tinggi dibandingkan serapan di Juli tahun 2014-2016," ujarnya.
Simak Pula: Kasus Beras Diusut karena Polisi Temukan Fakta Ini
Kenaikan serapan ini akibat sudah mulai panennya petani padi di daerah-daerah seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa. "Jawa hanya sebagian kecil, dan Sulsel paling tinggi," ucap Tri Wahyudi.
Hal ini membuat serapan setara beras rata-rata per hari yang ditargetkan berada di angka 10-15 ribu ton per hari, mulai menunjukkan hasilnya. "Rata-rata 14 ribu ton di Juli, bahkan di minggu ketiga Juli sempat 16 ribu ton," ucap Tri Wahyudi.
Pada Agustus sejumlah wilayah akan kembali memasuki masa panen, sehingga Tri Wahyudi optimistis Bulog akan bisa kembali menyerap gabah petani dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan.
DIKO OKTARA
Berita terkait
Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog
51 menit lalu
Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.
Baca SelengkapnyaBulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan
1 jam lalu
Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHarga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya
9 hari lalu
Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024
9 hari lalu
Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.
Baca SelengkapnyaTerkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah
9 hari lalu
Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.
Baca SelengkapnyaBulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta
10 hari lalu
Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina
Baca SelengkapnyaLuhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal
11 hari lalu
Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia
Baca SelengkapnyaBulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei
13 hari lalu
Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.
Baca SelengkapnyaPergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah
27 hari lalu
Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.
Baca SelengkapnyaJokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
29 hari lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.
Baca Selengkapnya