BI Buka Kantor di Tarakan, Agus: Jaga Kedaulatan Ekonomi

Reporter

Jumat, 28 Juli 2017 11:24 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kedua kiri) meninjau stan yang menjual bawang putih ketika pembukaan Pasar Murah Ramadan Berbagi di area parkir Kementerian Perdagangan, Jakarta, 7 Juni 2017. Berdasarkan data harga kebutuhan pokok selalu naik menjelang Lebaran. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo hari ini meresmikan Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Utara, di Tarakan. Keberadaan kantor perwakilan BI di sana sebagai bentuk komitmen untuk menjaga laju inflasi di seluruh Indonesia. Terlebih, secara geografis Kalimantan Utara berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga penting untuk menjaga kedaulatan ekonomi nasional.

“Pemilihan Tarakan sebagai lokasi kantor dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan dan potensi ekonomi dari masyarakat Tarakan yang cukup pesat,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis, Jumat, 28 Juli 2017.

Kalimantan Utara sebagai provinsi termuda memiliki potensi ekonomi yang cukup besar, baik dari sektor pertambangan dan penggalian, pertanian, hingga kehutanan dan perikanan.

Baca juga: BI Targetkan Inflasi 2017 Tak Lebih dari 4 Persen

Pada triwulan satu 2017, ekonomi Kalimantan Utara tumbuh sebesar 6,17 persen. Adapun angka itu tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, ataupun rata-rata pertumbuhan wilayah Kalimantan pada periode yang sama.

“Pertumbuhan diharapkan semakin kuat seiring ditetapkannya kawasan industri dan pelabuhan internasional Tanah Kuning sebagai Proyek Strategis Nasional oleh Presiden Joko Widodo,” kata Agus.

Baca: BI Sampaikan Kajian Redenominasi Mata Uang di Kantor Presiden

Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Utara akan mulai beroperasi penuh, yaitu menjalankan fungsi kas dan sistem pembayaran, serta fungsi ekonomi moneter dan stabilitas sistem keuangan di daerah. Lebih jauh lagi, Agus berujar BI juga akan terus melakukan peran sebagai mitra strategis pemerintah provinsi maupun pemerintah kota/kabupaten di sana dalam menjaga inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kerja sama antara lain dilakukan dalam bentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pengembangan UMKM.”

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya