BI: Inflasi Terkendali dan Berlanjut Hingga Pertengahan 2017

Kamis, 27 Juli 2017 11:01 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kiri) saat menghadiri acara peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif di Istana Negara, Jakarta, 18 November 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan laju inflasi beberapa tahun belakangan ini terkendali dan terus berlanjut sampai pertengahan 2017, baru mencapai 2,38 persen. “Bahkan secara khusus pada bulan puasa kemarin, IHK pada Februari 2017 merupakan inflasi terendah selama enam tahun terakhir," ujarnya, Kamis, 27 Juli 2017, di Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat.

Agus menyebutkan inflasi pada 2016 lalu di kisaran 3,02 persen cukup terkendali. “Bahkan terendah sejak 2010,” katanya saat memberikan laporan dari Tim Kerja Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).

Inflasi yang rendah tersebut, kata Agus, juga terpantau merata di berbagai daerah seperti di Pulau Jawa sebesar 2,59 persen, Sulawesi 2,7 persen, dan Nusa Tenggara 2,79 persen. Selain itu ada juga inflasi rendah juga terlihat di Kalimantan Timur 3,3 persen dan Sumatera 3,4 persen.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2017 hari ini, Presiden Joko Widodo sebagai pembuka dan pemimpin rapat memasuki ruangan rapat sekitar pukul 08.15 WIB, bersama Gubernur BI Agus Martowardojo, jajaran menteri Kabinet Kerja, dan kepala daerah Se-Indonesia. Rapat Koordinasi mengambil tema Mempercepat Pembenahan Efisiensi Tata Niaga Pangan Melalui Penguatan Infrastruktur dan Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Kesejahteraan Rakyat.

"Tema ini selaras dengan dengan agenda kita untuk akselarasi pembangunan nasional dan pengendalian inflasi," tutur Agus Martowardojo.

Laporan tersebut meliputi 3 hal yakni evaluasi pencapaian inflasi nasional dan perkembangan yang dilakukan oleh masing-masing TPID, tindak lanjut TPID usai mendapatkan arahan dari Presiden Jowo Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Tahin lalu, serta perkiraan inflasi 2017 dan upaya yang dilakukan untuk mencapai target pengendalian inflasi.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menuturkan, dengan data inflasi pada 2015 sebesar 3,53 persen, di 2016 sebesar 3,02 persen, dan di kuartal 1 sebesar 4 persen, berarti Indonesia sudah masuk era inflasi rendah. Hal tersebut merupakan hasil dari kesadaran stakeholder tentang apa itu inflasi.

"Kalau dibandingkan dengan negara lain, keadaan ekonimi global masih sangat berat sekali. Semua negara mengalami tekanan ekonomi dan tekanan pertumbuhan ekonomi. Tapi negara kita di G-20 berada di posisi nomor dua di bawah India dan RRC. Ini patut kita syukuri," kata Joko Widodo.

Rapat hari ini rencananya akan digelar hingga pukul 12.00 WIB. Beberapa Pejabat dan dijadwalkan juga hadir mengikuti rapat hari ini antara lain Ketua OJK Wimboh Santoso, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan lain-lain.

DESTRIANITA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya