BI Minta Pemerintah Mengarahkan Investasi

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 21:00 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memberikan 30 penghargaan bagi para pelaku ekonomi berprestasi di Hotel Bidakara, Jakarta, 18 Juli 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyambut baik saran dari Presiden World Bank Group Jim Yong Kim untuk pemerintah mengenai investasi.

"Kalau investasi dari luar negeri kiranya bisa diarahkan agar investasi itu betul-betul utamanya adalah untuk bisa memperkuat kegiatan ekspor Indonesia," katanya di sela-sela rapat dengan Badan Anggaran DPR, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017.

Agus menuturkan opsi lain yang bisa dilakukan adalah mengarahkan investasi tersebut ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa, seperti Indonesia bagian timur yang sangat membutuhkan percepatan pertumbuhan ekonomi agar dapat berjalan inklusif. "Kalau tidak investasi itu diarahkan pada yang memberikan lapangan kerja banyak."

Sebelumnya, Kim menyarankan meminta pemerintah Indonesia lebih banyak melibatkan investor swasta dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Investasi tersebut dapat dilakukan secara langsung di dalam negeri dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah yaitu terbukanya lapangan pekerjaan.

Simak: Inflasi Juni 0,69 Persen, BI: Pencapaian Cukup Baik

Kim pun meminta swasta dapat bersinergi dengan perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui skema kemitraan sebagian, joint venture, dan sekuritisasi dengan pihak swasta. Pemerintah Indonesia pun diminta untuk mengenali lebih dalam karakteristik dan risiko sektor swasta.

Proyek-proyek seperti logistik, kargo, dan jalan tol merupakan contoh bidang yang diminati oleh swasta, sehingga dukungan dan keterlibatannya harus didorong lebih besar. "Indonesia pembangunannya besar, maka sebaiknya swasta banyak terlibat, BUMN tidak didorong untuk bersaing langsung dengan swasta," ucap dia.

Agus mengatakan upaya melibatkan sektor swasta dibutuhkan dan lebih baik dilakukan, mengingat peran negara dalam pendanaan pembangunan yang terbatas. "Yang besar itu peran pasar, jadi kami harap investasi swasta naik," ucapnya.

Dia memprediksi di semester dua 2017, tingkat pertumbuhan investasi Indonesia akan lebih baik, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi. "Karena sampai semester satu kami lihat pemulihan ekonomi Indonesia berjalan, tapi akan lebih tinggi di semester dua," katanya.

Gubernur Bank Indonesia Agus Marto menambahkan Indonesia sempat mengamali penurunan tingkat investasi hingga periode dua tahun lalu. Hal itu disebabkan oleh penurunan harga komoditas andalan ekspor, sehingga berdampak pada minat investasi di Indonesia.

GHOIDA RAHMAH


Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

57 menit lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya