Gerebek Gudang Bulog, Polisi Temukan Beras Tak Layak Konsumsi  

Reporter

Selasa, 25 Juli 2017 14:09 WIB

Petugas kepolisian melakukan penggerebekan gudang beras oplosan di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, 7 Oktober 2016. Dalam penggerebekan ini ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak dan 10 ton beras yang sudah dicampur atau dioplos. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, PALEMBANG - Polisi menggerebek gudang badan urusan logistik (Bulog) Subdivisi Regional Lahat, Sumatera Selatan. Di gudang tersebut, penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Selatan mengamankan dugaan aktivitas pengoplosan beras rakyat miskin tidak layak konsumsi menjadi beras yang siap didistribusikan.

Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan pihaknya akan melakukan uji laboratorium sebelum menetapkan para tersangkanya. "Beras oplosan kami bawa ke lab sebelum terbitkan tersangka," katanya, Selasa, 25 Juli 2017. Polda Sumatera Selatan menemukan 39,3 ton beras oplosan yang tidak layak edar berada di gudang Bulog Lahat.

Simak: Soal Beras Maknyuss, Said Didu: Pemerintah Salah Paham Soal HPP

Temuan ini berdasarkan informasi warga di Kabupaten Muara Enim. Warga melaporkan beras prasejahtera atau beras miskin (raskin) tidak layak dikonsumsi. Dari penelusuran diketahui beras dioplos dari beras tahun 2016 yang sudah berkualitas buruk dicampur dengan beras yang bagus tahun 2017.

Saat ini, polisi mengamankan barang bukti beras seberat 39,3 ton, dua unit drum modifikasi alat oplos, dua unit timbangan 500 kilogram, satu unit mesin jahit, 25 karung kemasan 15 kilogram, dan 25 karung kemasan 50 kilogram. Pihaknya juga mengamankan tiga pejabat Bulog setempat, yakni Kepala Bulog Subdivisi Regional Lahat berinisial AM, penanggung jawab pengoplosan (HD), dan kepala gudang (FB). "Saat ini statusnya masih terperiksa," ujar Agung.

Sementara itu, secara terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Irawan David Syah menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami komposisi dari pengoplosan beras tahun 2016 dengan beras tahun 2017 ini. Dalam penelusurannya, polisi juga menemukan kejanggalan karena banyak beras peruntukan 2016 tapi masih menumpuk di gudang Bulog. "Ada juga raskin ditolak warga karena kualitasnya, buruk bahkan berkutu," tuturnya.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

4 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

8 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

22 hari lalu

Pergantian Kepala Bulog Disinggung di MK, Budi Waseso Bilang Tak Ada Masalah

Hakim konstitusi Arief Hidayat mempertanyakan alasan Buwas diganti Wakil Menteri Perdagangan 2011-2014 Bayu Krisnamurthi di tengah masa kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

23 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

24 hari lalu

PT Suri Nusantara Sebut Tahun Ini Tidak Dapat Izin Impor Daging Kerbau

Tidak disebutkan detail kapan izin impor daging kerbau diberikan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

24 hari lalu

Terpopuler: Bos PT Timah Beberkan Alasan Produksi Jeblok, Respons Sri Mulyani Dipanggil MK ke Sidang Pilpres

Berita terpopuler bisnis pada Selasa kemarin dimulai dari penjelasan Dirut PT Timah soal jebloknya pendapatan negara dari sektor timah pada 2023.

Baca Selengkapnya