Resmi Merger, Tigerair Ubah Nama Jadi Scoot

Reporter

Editor

Selasa, 25 Juli 2017 14:03 WIB

CEO Scoot Lee Lik Hsin bersama kru kabin dalam serah terima pesawat Boeing 787 Dreamliner di Seattle, Amerika Serikat, Kamis 11 Mei 2017. (Istimewa)

TEMPO.CO, Singapura - Dua maskapai berbiaya murah asal Singapurae, Tiger Air dan Scoot, resmi melakukan merger terhitung mulai hari ini, Selasa 25 Juli 2017. Dengan merger ini semua penerbangan yang biasa dilayani oleh Tigerair akan dilayani dibawah bendera Scoot.



Direktur Utama Scoot Lie Lik Hsin menyatakan bahwa proses integrasi dua perusahaan yang sahamnya sama-sama dimiliki oleh Singapore Airlinea itu sudah dimulai sejak Mei tahun lalu. Menuruti dia, merger dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi terhadap kinerja perusahaan.


"Ketika kami tiba di akhir perjalanan Tigerair, kami membuka sebuah babak baru untuk Scoot. Berangkat dari pencapaian Tigerair dan Scoot sejak awai keberadaan mereka, kami menjadi lebih kuat dari sebelumnya, dan dapat menawarkan pilihan, konektivitas dan nilai lebih kepada penumpang kami," ujarnya saat peresmian merger Tigerair dan Scoot di Musium Seni dan Ilmu Pengetahuan Singapura, Selasa 25 Juli 2017.


"Konsep baru Scoot yang kami perkenalkan saat ini penuh energi dan semangat. dan kami berjanji untuk menciptakan lebih banyak pilihan perjalanan bagi para penumpang kami," lanjutnya.


Tigerair merupakan anak perusahaan Singapore Airlines yang memiliki rute penerbangan jarak pendek, sekitaran Asia. Sementara Scoot memiliki jangkauan lebih luas hingga ke benua Eropa. Dengan merger ini, Lie mengatakan bahwa pihaknya ingin memberikan jangkauan yang lebih luas bagi para penumpang dengan menggunakan satu bendera.

Advertising
Advertising


"Nantinya penumpang cukup membuka satu website, mengunduh satu aplikasi saja untuk memesan penerbangan jika sebelumnya mereka harus memesan di Scoot dan Tigerair," ujarnya.


Dengan merger ini, Scoot akan melayani total 60 destinasi di 17 negara. Di Indonesia sendiri, Scoot akan melayani penerbangan menuju empat kota, yaitu: Jakarta, Surabaya, Denpasar dan yang terbaru adalaj Palembang.


Lie juga cukup optimis bahwa merger ini anak meningkatkan performa Scoot di dunia aviasi. Mereka menargetkan kenaikan jumlah penumpang hingga 15 persen pada tahun ini.


"Tahun lalu Scoot dan Tigerair berhasil mengangkut hingga 8 juta penumpang. Tahun ini kami menargetkan kenaikan 15 persen," ujarnya.


FEBRIYAN

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

36 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

52 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

54 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

55 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya