Pertamina : Kerja Sama Blok Tuban dengan Petrochina Berhenti

Reporter

Kamis, 20 Juli 2017 12:46 WIB

Pengeboran minyak dan gas di lepas pantai perairan Madura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta -PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petrochina tidak melanjutkan kerja sama pengelolaan (joint operation body) Blok Tuban di Jawa Timur. Pasalnya, menurut Direktur Utama PHE Gunung Sardjono Hadi, pengembangan lapangan minyak dan gas bumi saat ini tidak lagi mengenal skema tersebut.

"Memang skema kontrak bagi hasil dalam bentuk JOB sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya bentuk PSC," ujar Gunung kepada Tempo, kutip Koran Tempo edisi Kamis, 20 Juli 2017.

Simak: Pertamina EP Persiapkan Pengeboran Lepas Pantai Perdana

Kontrak pengelolaan bersama Pertamina-Petrochina akan berakhir pada 2018. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyerahkan operasi selanjutnya kepada Pertamina dengan porsi kepemilikan 100 persen. Kontrak JOB beralih menjadi akad bagi hasil kotor (gross split).

Pertamina berhak melepas sebagian saham dengan skema business to business. Namun, Gunung menuturkan, sampai sekarang belum ada permintaan saham dari perusahaan migas asal Cina itu. "Kalau Petrochina tertarik, Pertamina bakal share down dengan skema B to B.”


Baca: Pertamina Bersiap Kelola Blok Mahakam Januari 2018


Awalnya, perusahaan berniat melanjutkan kerja sama. Bahkan akan melanjutkan produksi migas sebesar 4.000 barel setara minyak per hari (MBOEPD). Pertamina berencana menanam modal sebesar US$ 80 juta. Cadangan terbukti area ini tercatat 6.000 MBOEPD. Gunung tidak menjelaskan kelanjutan rencana itu, setelah pemerintah mengubah skema menjadi gross split.

Selain Blok Tuban, nasib serupa berlaku di Blok Ogan Komering. Pertamina berencana menggelontorkan hingga US$ 200 juta. Produksi lapangan ini sebesar 3 MBOEPD dan cadangan sebanyak 2.000 MBOEPD. Perusahaan bermitra dengan Talisman.

Dua blok tersebut nantinya juga bakal dikelola dengan skema bagi hasil kotor (gross split). Begitu juga dengan wilayah kerja lain, seperti Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera, Blok Tengah, Blok East Kalimantan, Blok Offshore Northwest Java, dan Blok Attaka. Menteri Energi Ignasius Jonan berpesan, produksi di semua blok yang diberikan tidak boleh menyusut.

Lihat: Pertamina Gunakan Skema Gross Split di 8 Blok Migas

Pertamina telah menyerahkan hasil kajian keekonomian blok kepada pemerintah. Hasilnya, perusahaan membutuhkan tambahan jatah migas sedikitnya 5 persen supaya ekonomis. Artinya, perusahaan bakal memperoleh 53 persen bagian gas dan 48 persen untuk minyak. Semula, sesuai Peraturan Menteri Energi Nomor 8 Tahun 2017, porsi minyak 43 persen dan gas 48 persen. Pertamina hanya keberatan mengelola Blok East Kalimantan lantaran harus menanggung biaya pemulihan lingkungan.

Sejauh ini, Pertamina baru memperoleh tambahan jatah di Blok ONWJ sebesar 5 persen. Wakil Menteri Energi Arcandra Tahar mengatakan Pertamina berpeluang mendapat jatah tersebut selama memakai skema gross split. Syarat lainnya adalah efisiensi, penggunaan komponen dalam negeri, pengembangan masyarakat, serta aspek keselamatan kerja. Besaran jatah tersebut tetap diputuskan oleh pemerintah.

Arcandra mengatakan pemerintah bakal menerbitkan aturan pajak khusus untuk skema gross split. Regulasi dibutuhkan sebagai kepastian investasi untuk 15 blok migas yang saat ini masih dalam tahap lelang. "Gross split itu untuk kontrak baru dan kontrak yang terminasi, kata dia terkait wilayah kerja Pertamina.

ROBBY IRFANY



Advertising
Advertising

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

33 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

37 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

59 hari lalu

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

5 Juli 2023

Ini Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?

PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

7 Maret 2023

Catat, Ini Daftar 75 Daerah yang Wajib Gunakan MyPertamina untuk Pembelian BBM Bersubsidi

Pertamina baru saja memperbarui daftar 75 daerah yang wajib menggunakan QR Code melalui MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

65 Tahun Pertamina, Berikut Profil 2 Periode Nicke Widyawati Pimpin PT Pertamina (Persero)

11 Desember 2022

65 Tahun Pertamina, Berikut Profil 2 Periode Nicke Widyawati Pimpin PT Pertamina (Persero)

Pertamina telah 65 tahun, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, masuk dalam Daftar Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi Forbes.

Baca Selengkapnya

65 Tahun Sepak Terjang Pertamina, Tahun-tahun Bersejarah Perusahaan Minyak dan Gas Negara Ini

10 Desember 2022

65 Tahun Sepak Terjang Pertamina, Tahun-tahun Bersejarah Perusahaan Minyak dan Gas Negara Ini

PT Pertamina (Persero) telah berusia 65 tahun pada hari ini, Sabtu, 10 Desember 2022. Berikut tahun-tahun penting perusahaan minyak dan gas negara ini

Baca Selengkapnya