Pemerintah Terbitkan Surat Utang Global dan Euro Bersamaan

Reporter

Rabu, 19 Juli 2017 09:39 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah RI melakukan penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua valuta asing (dual-currency) yaitu denominasi dolar AS serta Euro. Nilainya masing-masing sebesar dua miliar dolar AS dan satu miliar euro yang transaksinya telah dilakukan pada 11 Juli 2017.

Kementerian Keuangan menyebutkan penerbitan Global Bonds dan Euro Bonds secara bersamaan ini merupakan transaksi dual-currency yang pertama kali dilakukan negara di Asia Tenggara. "Dalam kurun lebih dari satu dekade," kutip keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa malam, 19 Juli 2017.

Simak: PLN Terbitkan Surat Utang Rp 2 Triliun, Ini Perinciannya

Dua seri Global Bonds yang diterbitkan pemerintah adalah seri RI0727 dan RI0747 yang masing-masing memiliki nominal sebesar satu miliar dolar AS.

Seri RI0727 memiliki tenor 10 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 18 Juli 2027 serta tingkat kupon 3,85 persen. Sedangkan, seri RI0747 memiliki tenor lebih panjang yaitu 30 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 18 Juli 2047 serta tingkat kupon 4,75 persen.

Satu seri Euro Bonds yang diterbitkan pemerintah adalah seri RIEUR0724 yang memiliki tenor tujuh tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 18 Juli 2024 serta tingkat kupon 2,15 persen. Distribusi penjualan untuk seri RI0727 paling banyak untuk kawasan Amerika Serikat (AS) sebesar 38 persen, diikuti Asia kecuali Indonesia 25 persen, Eropa 22 persen dan Indonesia 15 persen.

Distribusi penjualan untuk seri RI0747 paling banyak juga untuk kawasan AS sebesar 38 persen, diikuti Asia kecuali Indonesia 35,5 persen, Eropa 24 persen dan Indonesia 2,5 persen.

Sementara itu, distribusi penjualan untuk seri RIEUR0724 paling banyak untuk kawasan Asia kecuali Indonesia 17 persen, Inggris Raya 16 persen, Jerman dan Eropa lainnya masing-masing 13 persen, AS 11 persen, Indonesia 10 persen, Swiss 8 persen, Italia 7 persen dan Perancis 5 persen.

Tiga seri obligasi valas ini mempunyai porsi investor terbesar pada asset manager atau fund manager dengan rata-rata kepemilikan mencapai diatas 50 persen. Dalam kesempatan kali ini, penerbitan Euro Bonds mencatatkan kupon dan imbal hasil terendah sepanjang penerbitan surat utang dalam denominasi Euro oleh pemerintah RI.

Penerbitan Global Bonds juga mencatatkan selisih (spread) paling ketat yaitu hanya 90 bps untuk tenor 10 dan 30 tahun, serta salah satu yang terketat diantara penerbit surat utang berdenominasi valas di kelompok negara berkembang.

Dalam orderbook, pemerintah mampu menarik minat dalam jumlah besar dari berbagai investor berkualitas termasuk investor tradisional Eropa, dengan total penawaran masuk mencapai masing-masing 7,3 miliar dolar AS dan 4,3 miliar Euro.

Penerbitan ini memungkinkan pemerintah untuk memenuhi sebagian target pembiayaan APBN melalui penerbitan SUN sekaligus memperpanjang profil jatuh tempo utang pemerintah dalam dolar AS.

Penerbitan ini juga dilakukan pada momen yang tepat atas kondisi pasar yang cepat berubah sehingga dapat mencapai efisiensi penetapan harga yang optimal untuk semua seri.

Pemerintah ikut meraih momentum sebelum adanya potensi kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Sentral Eropa (ECB) pada sisa tahun 2017. Tiga seri SUN valas yang akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange ini telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moodys dan BBB- dari Fitch.

Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi surat utang ini adalah BNP Paribas, Citigroup, Deutsche Bank dan Goldman Sachs (Singapore) Ltd. Bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

ANTARA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

53 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya