Cetak Programmer Kelas Dunia, GO-JEK Tawarkan Beasiswa

Reporter

Senin, 17 Juli 2017 21:00 WIB

Ilustrasi Gojek. ANTARA/Abriawan Abhe

TEMPO.CO, Jakarta - GO-JEK, penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terdepan di Indonesia membuka kesempatan bagi anak bangsa yang memiliki minat berkecimpung di bidang teknologi untuk mendapatkan pembelajaran pemrograman intensif.

Bekerja sama dengan Hacktiv8, sebuah lembaga pendidikan informal di bidang pemrograman, GO-JEK meluncurkan GO-SCHOLAR TECH yang merupakan program beasiswa komprehensif yang bertujuan mencetak programmer kelas dunia. Inisiasi ini digagas GO-JEK untuk mendukung industri teknologi di Indonesia yang semakin bertumbuh pesat selama beberapa tahun terakhir.

Chief Human Resources Officer GO-JEK Monica Oudang menjelaskan industri teknologi yang semakin pesat saat ini belum didukung oleh sumber daya manusia yang mahir dan cakap di bidangnya. Oleh karenanya, butuh program pembelajaran yang dapat melatih serta meningkatkan kemampuan teknikal serta kognitif di bidang pemrograman ini.

Menurutnya, masih banyak permasalahan di Indonesia yang belum dapat diselesaikan secara cepat dan inovatif dan teknologi bisa membantu menyelesaikannya. Maka dari itu, dibutuhkan talenta kelas dunia untuk menciptakan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. ‘’Kami berharap melalui GO-SCHOLAR TECH anak bangsa dapat ikut serta dalam membantu permasalahan-permasalahan tersebut,” kata Monica dalam rilisnya, Senin 17 Juli 2017.

Simak: Go-Jek Incar Tambahan Modal Rp 13,1 Triliun

GO-JEK adalah on-demand mobile platform dan aplikasi terdepan yang menyediakan berbagai layanan lengkap mulai dari transportasi, logistik, pembayaran, layan-antar makanan, dan berbagai layanan on-demand lainnnya, dengan menghubungkan pengguna dengan lebih dari 250.000 partner driver ojek dan mobil, lebih dari 100.000 penjual makanan, serta lebih dari 7.000 penyedia layanan lainnya. Operasional GO-JEK berdasarkan pada tiga nilai utama: speed (kecepatan), innovation (inovasi), dan social impact (dampak sosial).

Kini telah beroperasi di 35 kota, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Malang, Solo, Manado, Samarinda, Batam, Sidoarjo, Gresik, Pekanbaru, Jambi, Sukabumi, Bandar Lampung, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Mataram, Pematangsiantar, Tasikmalaya, Serang, Cirebon, Tegal, Salatiga, Magelang, Purwokerto, Kediri dan Madiun. Aplikasi GO-JEK ini tersedia untuk iOS dan Android dan dapat diunduh melalui www.GO-JEK.com/app.

Dia juga menambahkan, bahwa program ini merupakan bentuk komitmen GO-JEK untuk mendukung pengembangan ekosistem sektor teknologi di Indonesia. GO-JEK punya mimpi untuk membantu membawa sektor teknologi Indonesia ke peta dunia. ‘’Ini karena kami percaya bahwa pemanfaatan teknologi akan memiliki dampak positif yang luas bagi pembangunan Indonesia,” ujar Monica.

Dalam menyelenggarakan program ini GO-JEK berkolaborasi dengan Hacktiv8. Lembaga tersebut telah terpercaya dalam menghasilkan lulusan yang berhasil. Monica menambahkan, siapapun dapat ikut serta dalam program GO-SCHOLAR TECH ini, mulai dari lulusan teknik informatika hingga professional yang ingin kembali memperdalam kemampuan pemrograman.

Dalam program yang akan berlangsung selama 6 bulan ini, para peserta akan memperoleh mentoring langsung dari senior programmer. Selain itu peserta juga akan diberikan kesempatan untuk mengerjakan proyek dan mengikuti magang untuk mempraktikan teori yang telah dipelajari.

Guna mengikuti program ini, para calon peserta bisa mendaftar di https://hacktiv8.com/go-scholartech/. Pendaftaraan dibuka mulai dari 3 Juli lalu hingga 23 Juli 2017 mendatang. Untuk dapat mengikuti program ini, peserta harus menjalani serangkaian tes berupa tes pemrograman secara online dan wawancara.

Setelah tahap pendaftaran dan seleksi selesai pada 23 Juli 2017, peserta yang lolos akan menjalani tahap persiapan selama 6 pekan secara online. Di akhir tahap ini akan diadakan tes untuk mengukur kesiapan peserta untuk memasuki tahap intensif. Setelah lulus tahap persiapan, peserta akan mengikuti tahap intensif yang berlokasi di Jakarta selama kurang lebih 10 pekan. Pada tahapan terakhir yakni magang, MOnica melanjutkan, para peserta bea siswa GO-JEK tersebut akan diberikan pelatihan soft skill agar semakin siap dalam memasuki industri teknologi.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Curhat Alamanda Shantika ke Nadiem Makarim Saat Galau Soal Karier

14 November 2019

Curhat Alamanda Shantika ke Nadiem Makarim Saat Galau Soal Karier

Pendiri Binar Academy mengatakan pernah bingung antara mengikuti nasihat orang tua atau Nadiem Makarim.

Baca Selengkapnya

Gojek Akan Ekspansi ke Malaysia dan Filipina Tahun Depan

3 November 2019

Gojek Akan Ekspansi ke Malaysia dan Filipina Tahun Depan

Gojek akan melakukan ekspansi ke Malaysia dan FIlipina.

Baca Selengkapnya

Gojek Bongkar Rahasia Sukses di Program Gojek Xcelerate

10 September 2019

Gojek Bongkar Rahasia Sukses di Program Gojek Xcelerate

Super App Gojek bersama Digitaraya meluncurkan Gojek Xcelerate.

Baca Selengkapnya

Potongan Insentif Didemo, Gojek: Berlaku untuk Semua Ojek Online

8 September 2019

Potongan Insentif Didemo, Gojek: Berlaku untuk Semua Ojek Online

Gojek Indonesia mengonfirmasi bahwa pemotongan insentif untuk mitra pengemudi adalah kebijakan nasional.

Baca Selengkapnya

Ekspansi ke Malaysia, Gojek: Kami Terbuka dengan Kompetisi

27 Agustus 2019

Ekspansi ke Malaysia, Gojek: Kami Terbuka dengan Kompetisi

Chief Public Policy & Government Relations Gojek Group, Shinto Nugroho mengatakan Gojek pada dasarnya terbuka dengan kompetisi.

Baca Selengkapnya

Gojek Siap Kembangkan Pengembangan Gopay di Filipina

22 Juli 2019

Gojek Siap Kembangkan Pengembangan Gopay di Filipina

Perusahaan aplikasi Gojek tengah mengembangkan lini bisnis dompet digital atau GoPay ke pasar ASEAN, khususnya Filipina.

Baca Selengkapnya

Transaksi Go-Pay di Luar Aplikasi Go-Jek Naik 25 Kali Lipat

15 April 2019

Transaksi Go-Pay di Luar Aplikasi Go-Jek Naik 25 Kali Lipat

Pertumbuhan transaksi Go-Pay di luar layanan Go-Jek telah naik 25 kali lipat dari sejak diperkenalkan.

Baca Selengkapnya

Antar Pesanan Sate Ayam Jokowi, Driver Go-Jek Ini Dapat Sepeda

12 April 2019

Antar Pesanan Sate Ayam Jokowi, Driver Go-Jek Ini Dapat Sepeda

Jokowi bertemu mitra pengemudi Go-Jek, ia bercerita pernah memesan sate ayam melalui Go-Food.

Baca Selengkapnya

Jadi Decacorn Pertama di Indonesia, Go-Jek: Pasar Kami Tertinggi

5 April 2019

Jadi Decacorn Pertama di Indonesia, Go-Jek: Pasar Kami Tertinggi

Go-Jek berada di urutan ke-19 decacorn di dunia, dengan nilai valuasi US$ 10 miliar.

Baca Selengkapnya

Bikin Macet, Pemerintah Minta Go-Jek Sediakan Shelter

8 Maret 2019

Bikin Macet, Pemerintah Minta Go-Jek Sediakan Shelter

Kementerian Perhubungan meminta pemerintah daerah dan operator ojek online, Go-Jek dan Grab, untuk menyediakan shelter.

Baca Selengkapnya