Tambah Utang Rp 467,3 T, Darmin: Untuk Bangun Infrastruktruktur

Selasa, 11 Juli 2017 08:40 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan alasan pemerintah kembali menambah utang hingga Rp 467,3 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) tahun anggaran 2017. Hal itu ditanyakan oleh parlemen dalam rapat kerja pembahasan RAPBNP 2017 di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat.

Dilihat dari rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB), menurut Darmin, Indonesia termasuk rendah, meskipun bukan menjadi yang paling rendah. "Jadi apakah kita memilih menganut rasio utang terhadap PDB tidak boleh naik, tapi bangun infrastruktur sedikit atau minim," ucapnya, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017

Darmin menuturkan kebutuhan utang digunakan untuk hal yang produktif, salah satunya yaitu pembangunan infrastruktur. "Itulah yang paling tertinggal di kita. Kalau nggak bangun kita nggak akan pernah bisa mendekati mereka. Terlalu jauh, sudah kita tertinggal."

Baca:
Ekonom Sebut Posisi Utang Indonesia Masih Aman
Menteri Luhut Klaim Utang Pemerintah Jokowi Jauh Lebih Baik


Terlebih, Darmin mengatakan pemerintah saat ini telah berupaya untuk melakukan ekspansi anggaran pembangunan infrastruktur agar tak berimbas pada rasio utang terhadap PDB yang terlalu besar. "Setelah membangun infrastruktur, jangan BUMN atau Kementerian mau terus memiliki itu. Sebenarnya (BUMN) bisa diundang melalui pembiayaan skema sekuritisasi dan lain-lain, tidak mempengaruhi presentase kepemilikan," ujarnya.

Darmin mencontohkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) saat ini sedang mendorong pembiayaan infrastruktur dengan skema pembiayaan investasi non anggaran pemerintah (PINA). Skema ini akan melibatkan lebih banyak pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur. “Kita bisa mempengaruhi keterlibatan dana swasta dalam pembangunan infrastruktur, walaupun tidak otomatis dengan cepat," katanya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

14 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

33 hari lalu

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

6 Maret 2024

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.253 Triliun, Kemenkeu: Risiko Bunga, Kurs dan Jatuh Tempo Terkendali

Jubir Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, yakin utang pemerintah mencapai Rp 8.253,09 triliun per 31 Januari 2024 masih tergolong aman.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

3 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

2 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: NASA Soroti Deforestasi IKN, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Swasembada Energi dengan Singkong

NASA dalam foto satelitnya menyoroti deforestasi yang terjadi di IKN.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

1 Maret 2024

Utang Pemerintah Cetak Rekor Tertinggi di Era Jokowi

Utang pemerintah di era Jokowi menembus rekor tertinggi, mencapai Rp 8.253,09 triliun per Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

1 Maret 2024

Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat

Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

1 Maret 2024

Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB

Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

1 Maret 2024

Terpopuler: Dana BOS untuk Biayai Program Makan Siang Gratis Prabowo, Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta Utang Pemerintah

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 29 Februari 2024 dimulai dari sumber pos anggaran untuk membiayai program makan siang gratis pada 2025.

Baca Selengkapnya

Utang Pemerintah Naik jadi Rp 8.253 Triliun, Ekonom: Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta

29 Februari 2024

Utang Pemerintah Naik jadi Rp 8.253 Triliun, Ekonom: Tiap Orang Tanggung Rp 30,5 Juta

Ekonom Celios Bhima Yudhistira memperkirakan beban utang yang ditanggung warga, dari utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024

Baca Selengkapnya