Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, 31 Maret 2017. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hamdi Hassyarbaini mengatakan gangguan teknis yang terjadi pagi tadi tidak berkaitan dengan sistem pengawasan. Dia menuturkan pengawasan transaksi berjalan semestinya.
Hamdi berujar seluruh transaksi yang terjadi selama gangguan teknis dan setelahnya selalu dalam pengawasan. "Jadi ini hanya menyangkut masalah di data feed," katanya BEI, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio juga memastikan tidak ada masalah dengan sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). Seluruh transaksi bursa yang telah terjadi (match) tetap diakui dan tersimpan oleh JATS. Sedangkan seluruh penawaran jual dan permintaan beli yang belum match atau open order akan dihapus sistem tersebut.
Gangguan teknis terjadi di penyebaran informasi atau data feed. Gangguan berlangsung selama satu jam. Akibatnya, perdagangan baru dibuka kembali pukul 10.00.
Tito mengatakan pihaknya menemukan indikasi kesalahan di data feed sekitar pukul 08.55. Padahal, saat sistem perdagangan bursa dihidupkan pukul 07.00 dan para broker mulai log in sekitar pukul 08.00, semuanya berjalan seperti biasa.
Bursa kemudian memutuskan mematikan sistem perdagangan sementara. Tito mengatakan keputusan tersebut diambil tanpa berunding. Sebab, butuh waktu untuk menghidupkan kembali sistem perdagangan. "Kami setop, buang data feed yang lama."
Bursa tengah mencari tahu penyebab gangguan teknis tersebut. Tito membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengetahuinya.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.