Harga Gabah Naik, Nilai Tukar Petani Ikut Naik Hingga 0,38 Persen

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 16:23 WIB

Petani menjemur gabah di daerah terdampak genangan Waduk Jatigede, Desa Cibogo, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kemarau panjang akibat dampak El Nino diprediksikan bakal mempengaruhi stok beras di masa paceklik di awal tahun depan. Idealnya Bulog memiliki stok 2,5 juta ton beras pada akhir tahun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2017 mencapai 100,53 atau naik 0,38 persen dibanding Mei lalu. Kenaikan itu disebabkan indeks harga yang diterima petani naik lebih besar dibanding naiknya indeks harga yang dibayar petani.

Berdasarkan data BPS, indeks harga yang diterima petani naik 0,60 persen dan indeks harga yang dibayar petani naik 0,22 persen. Artinya, harga hasil produksi pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani untuk rumah tangga maupun produksi.

Kepala BPS Suhariyanto berujar seluruh NTP subsektor meningkat, yakni tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, serta perikanan. "Kecuali subsektor tanaman hortikultura. Dia turun tipis, hanya 0,01 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Senin, 3 Juli 2017.

Baca: BPS: Harga Gabah Mei 2017 Naik 4,10 Persen

Kenaikan NTP pada Juni, menurut data BPS, tidak lepas dari kenaikan rata-rata harga gabah kering panen (GKP) maupun harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani. Selama Juni, di tingkat petani, rata-rata harga GKP Rp 4.528 per kilogram dan rata-rata harga GKG Rp 5,564 per kilogram.

Berdasarkan catatan BPS, rata-rata harga GKP di tingkat petani selama Juni naik 0,98 persen dibanding harga gabah kualitas yang sama pada Mei lalu. Sementara itu, rata-rata harga GKG di tingkat petani selama Juni naik 0,60 persen dibanding harga gabah kualitas yang sama pada Mei lalu.

Simak: Harga Gabah Naik, Serapan Bulog Menurun

Untuk rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan, menurut data BPS, mencapai Rp 4.615 per kilogram atau naik 0,98 persen dibanding Mei lalu. Adapun rata-rata harga GKG di tingkat penggilingan mencapai Rp 5.677 per kilogram atau naik 0,99 persen dibanding Mei lalu.

Harga beras pada Juni, menurut Suhariyanto, juga terkendali. Beras premium mencapai Rp 9.444 per kilogram atau naik tipis 0,09 persen, beras medium mencapai Rp 8.794 per kilogram atau naik 0,05 persen, dan beras kualitas rendah mencapai Rp 8.380 per kilogram atau naik 0,07 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

BPS

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

54 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya