Sri Mulyani Pantau Pencapaian APBN Semester I 2017

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 16:16 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas tentang Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Kantor Presiden, Jakarta, 3 Mei 2017. Pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2018 mendatang di Nusa Dua, Bali. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memantau pencapaian serta realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Laporan pencapaian semester I 2017 akan disampaikan kepada dewan bersamaan dengan agenda pembahasan APBN Perubahan bulan ini.

"Nanti kami akan melihat berapa kinerja dari penerimaan pajak, non pajak, terutama dengan asumsi dan realita harga harga minyak serta nilai tukar rupiah yang akan mempengaruhi," ujar Sri Mulyani usai halal bihalal, di kantornya, Jakarta, Senin, 3 Juli 2017.

Baca:
Sri Mulyani Siapkan Anggaran Pengadaan IT Perpajakan


Sri Mulyani menuturkan dia juga akan memantau perkembangan atau progress belanja semester 1, khususnya terkait dengan perubahan belanja karena adanya prioritas pos anggaran yang harus didanai segera. "Apakah untuk Asian Games atau Pemilu, itu cukup banyak tambahan belanja yang harus kita sediakan untuk akhir tahun ini," katanya.

Sri Mulyani melanjutkan untuk percepatan dana belanja untuk persiapan Asian Games 2018, pihaknya masih akan menunggu daftar kebutuhan yang diperlukan untuk tahun ini dari pihak penyelenggara maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga. Adapun belanja modal untuk Asian Games itu bersifat multiyears. "Kalau untuk belanja yang sifatnya langsung seperti persiapan atlet kami akan liat anggarannya di Kemenpora."

Beralih ke APBN 2018, Sri Mulyani menjelaskan pihaknya akan berhati-hati dalam penyusunannya, salah satunya dengan terus memperhatikan sentimen eksternal terhadap pokok-pokok kebijakan ekonomi makro. "Perkembangan positif adalah pertumbuhan ekonomi global yang positif di kuartal empat tahun lalu akan berlanjut di kuartal satu tahun ini," ucapnya.

Namun, salah satu sentimen negatif yang patut diwaspadai menurut dia adalah terkait dengan perkembangan kebijakan perdagangan internasional, yang belum pulih secara cepat. "Kami melihat secara teliti apakah ekspor itu sustainable, karena itu mesin ekonomi kita," ujarnya.

Sementara itu, situasi geopolitik di Timur Tengah seperti Qatar dengan negara-negara Teluk, juga Korea Utara dan negara di sekitarnya juga perlu dicermati. "Eksternal di konteks regional kami akan lihat adjustment ekonomi di Cina, Korea Selatan, dan Jepang, karena mereka pengaruhi ekspor, impor, dan capital flow," katanya.

Sri Mulyani menambahkan faktor lain yang diperhatikan adalah kebijakan moneter di negara maju yang berpotensi mempengaruhi suku bunga global. "Seperti kebijakan The Fed dan bank sentral negara lain seperti Cina dan Jepang, itu yang akan kami perhatikan untuk 2018." Hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 dipatok berada di kisaran 5,2-5,6 persen.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

21 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

21 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

22 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

3 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya