Sri Mulyani Laporkan Pelebaran Defisit Anggaran 2,6 Persen ke DPR

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 16:13 WIB

Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Ijar Karim

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya telah menyampaikan kemungkinan adanya pelebaran defisit dari sebelumnya 2,41 persen menjadi 2,6 persen kepada DPR.

"Kami sudah sampaikan di APBN Perubahan. Adanya perubahan ini karena ada perubahan komposisi dari sisi penerimaan belanja negara," ujarnya usai halal bihalal, di kantornya, Jakarta, Senin, 3 Juli 2017.

Sri Mulyani mengatakan realisasi APBN 2017 pada semester 1 dan kemungkinan pelebaran defisit ini juga akan disampaikan secara langsung kepada dewan dalam waktu dekat. Dia menuturkan akan tetap menjaga defisit anggaran sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu di bawah 3 persen.

Baca: Realisasi Defisit Anggaran Mencapai 75,6 Persen dari Target

Sri Mulyani sebelumnya menjelaskan pelebaran defisit itu disebabkan oleh permintaan belanja yang meningkat dan adanya perubahan asumsi makro dalam APBN. "Jadi akan kami hitung semua untuk mendapatkan postur yang mengakomodasi belanja yang mendesak dan untuk mengurangi beban subsidi," katanya. Hal tersebut dijaga agar tidak menganggu sustainability dari APBN.

Sri Mulyani melanjutkan pemerintah terus berupaya menjaga tingkat utang secara hati-hati. Dia ingin mengurangi pendanaan pembangunan yang bersumber dari utang, dan menggenjot penerimaan pajak, dengan melakukan reformasi perpajakan. "Kami terus memantau potensi penerimaan dari aktivitas ekonomi, juga menjaga belanja kita agar baik dan hati-hati, jadi tidak asal belanja," ucapnya.

Simak: Sri Mulyani Beberkan Pemicu Penyelewengan Anggaran

Menurut dia perlu dilakukan penentuan prioritas dan efisiensi belanja, sehingga terdapat keseimbangan penerimaan. "Dengan strategi belanja itu kami harapkan defisit akan terus menerus bisa ditekan."

Sri Mulyani mencontohkan sejumlah pos belanja utama, seperti pendidikan dan kesehatan, yang tidak bisa ditunda. Sri Mulyani berujar pihaknya sebisa mungkin mengelola penerimaan pajak agar dapat memenuhi kebutuhan dasar itu. "Kalau pun berutang sedapat mungkin untuk belanja modal dan menghasilkan produktivitas juga tingkat pengembalian yang bisa terbayarkan kembali," ujarnya.

Sri Mulyani mengungkapkan posisi utang Indonesia secara nasional dibandingkan produk domestik bruto (PDB) masih berada di bawah 30 persen. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti India, menurut dia defisit anggaran Indonesia masih jauh lebih kecil.

"Apalagi jika dibandingkan dengan negara emerging lain seperti Brazil, Meksiko, dan Argentina, kita termasuk yang masih relatif hati-hati," ucapnya.

Sri Mulyani menyatakan pemerintah berkomitmen untuk mengelola utang secara hati-hati dan transparan, sehingga tidak mengkhawatirkan masyarakat. "Masyarakat bisa memahami, melihat pilihannya kenapa kita berutang, dan untuk apa kita berutang, lalu bagaimana mengelolanya."

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

38 menit lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

4 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

4 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya