Indonesia Masuk 25 Besar Indeks Keberlanjutan Pangan

Reporter

Senin, 3 Juli 2017 15:32 WIB

Menteri Pertanian Amran Sualiman dalan kunjungan ke Tuban. Pertanian.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian mengungkapkan Indonesia termasuk dalam 25 negara yang diperingkat dalam Indeks Keberlanjutan Pangan. Laporan itu dipublikasikan The Economist Intelligent Unit (EIU) serta Barilla Center for Food and Nutrition Foundation (BCFN), menyusul laporan Indeks Ketahanan Pangan Global yang mereka rilis sebelumnya.

"Tadi subuh saya terima pesan pendek, indeks pertanian Indonesia berada di urutan ke-21 dunia dari 113 negara," ucap Menteri Pertanian Amran Sulaiman membuka halal bihalal di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juli 2017.

Amran merujuk pada dua hasil riset yang dirilis EIU. Lembaga riset dan analisis ekonomi yang berpusat di Inggris tersebut pada Desember 2016 merilis laporan Food Sustainability Index yang memilih Indonesia sebagai salah satu dari 25 negara yang diteliti.

Baca:
Dalam Rapat HKTI, Menteri Arman Curhat tentang Pemberitaan


Pemilihan didasarkan pada jumlah populasi penduduk di negara-negara ini yang mencapai lebih dari 60 persen serta sudah mencakup 87 total Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Riset tersebut tersusun dari 58 indikator dalam tiga aspek yakni pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), susut pangan dan limbah (food loss and waste) serta gizi (nutritional challenges).

Indonesia bercokol di posisi ke-21 secara keseluruhan, sementara tiga peringkat teratas riset ini diraih secara berurutan oleh Prancis, Jepang, dan Kanada. Prestasi terbaik Indonesia ada pada penilaian sustainable agriculture di peringkat 16, disusul Cina, Ethiopia, Amerika Serikat, Nigeria, Arab Saudi, Afrika Selatan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan India.

Sedangkan dalam aspek food loss and waste serta nutritional challenges, Indonesia berada dalam kategori menengah dalam upaya mengatasi penyusutan pangan, defisiensi mikronutrien, prevalensi kelebihan dan kekurangan gizi, kelebihan gula, serta kemampuan membeli makanan segar.

Amran juga merujuk penelitian pada Juni 2016 yang juga dilakukan EIU bersama DuPont, yang menempatkan Indonesia dalam peringkat 71 dari 133 negara dalam Global Food Security Index. Penelitian yang satu ini menakar isu-isu penting terkait keterjangkauan, ketersediaan, dan kualitas pangan di tiap negara.

Ia mengaku bangga dengan pencapaian ini, kendati ini bukan prestasi Kementan semata. "Kita mendapat apresiasi dari Presiden atas kinerja dan capaian kita. Ini ada tanda-tanda baik. Mimpi kita dalam satu-dua tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi 10 besar dunia di bidang pangan," ujarnya.

AGHNIADI | DEWI

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

5 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

10 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya