TEMPO Interaktif, Jakarta:Freehold Group Limited membatalkan pembelian Lapindo Brantas Inc. dari PT Energi Mega Persada, afiliasi Grup Bakrie. Alasan Freehold, menurut penjelasan PT Energi kepada Bursa Efek Jakarta adalah karena munculnya kontroversi seputar penjualan itu.PT Energi menyetujui pembatalan setelah pula mempertimbangkan kontroversi penjualan yang takditerima oleh berbagai pihak terkait. "Selanjutnyaperseroan akan menandatangani surat pengakhiranperjanjian jual beli, sehingga penjualan saham menjadibatal dan secara hukum berakhir," kata DirekturUtama PT Energi Mega Persada Tbk., Christopher B.Newton dalam laporan keterbukaan kepada BEJ di Jakarta(28/11).Newton menambahkan, meskipun ada atau tidaknya prosespenjualan, Lapindo Brantas akan melakukan tindakanyang diperlukan dalam rangka menanggulangi dampaksemburan lumpur di sekitar sumur Blok Banjarpanji.YULIAWATI
Berita terkait
Penjualan Energi Mega Persada Naik 28 Persen Semester I 2020
29 September 2020
Emiten minyak dan gas bumi, PT Energi Mega Persada Tbk berhasil membukukan pertumbuhan kinerja baik penjualan maupun laba pada paruh pertama tahun ini
Baca SelengkapnyaEnergi Mega Lipat Tigakan Produksinya
13 Juli 2009
Jika 2009 perseroan berancang-ancang menghasilkan 30 ribu barel ekuivalen minyak per hari, tahun depan jumlahnya diprediksi berada di kisaran 90 ribu barel.
Baca SelengkapnyaMitsubishi-Japex Kuasai 50 Persen Saham Kangean
23 Mei 2007
Mitsubhisi Corporation dan Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (Japex) telah resmi menguasai 50 persen saham di blok Kangean. Total saham itu setara dengan US$ 360 juta.
Baca SelengkapnyaEnergi Mega Persada Hentikan Produksi di Sepanjang
12 April 2007
Akibat kendala teknis pada floating storage offshore(FSO).
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Energi Mega Persada Naik 206 Persen
12 Januari 2006
Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortasi juga naik 130 persen menjadi Rp 565 miliar.
Baca Selengkapnya