Alasan BEI Buka Pusat Informasi Go Public di Jakarta Utara

Reporter

Jumat, 16 Juni 2017 18:40 WIB

Jajaran direksi PT Totalindo Eka Persada Tbk dalam Pencatatan Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Juni 2017. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI)meresmikan Pusat Informasi Go Public keenam yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sebelumnya, lima PIGP telah diresmikan di Jakarta (Gedung Bursa Efek Indonesia), Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan.

"Karena lebih dari 20 ribu perusahaan ada di wilayah ini dengan 14 ribu lebih perusahaan adalah perusahaan menengah dan besar. Selebihnya lebih dari 200 ribu yang skalanya kecil," ujar Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan selepas peresmian di Jakarta Utara, Jumat, 16 Juni 2017.

Simak: BEI: 22 Perusahaan Siap IPO Semester I Tahun Ini

Nicky menilai dengan kondisi seperti itu, Jakarta utara merupakan kawasan dengan potensi bisnis yang sangat ramai. "Lebih dari 20 perusahaan sekuritas juga ada di kawasan ini," kata dia.

Dibukanya kantor keenam itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan sarana dan kesempatan bagi perusahaan untuk lebih mengenal tatacara menjadi perusahaan terbuka secara konferhensif.

"Perusahaan bisa walk ini untuk dapat informasi pasar modal. Apalagi pertumbuhan investor jakarta paling tinggi dibanding kota lainnya, termasuk Jakarta Utara yang tingkat huniannya padat dan kelas menengah ke atas," ujar dia.

Dia menyebut jumlah investor di Jakarta Utara bisa mencapai 5 persen dari total lebih dari 25 ribu investor di seluruh Indonesia.

Dari lima kantor yang sudah berjalan, belum ada emiten baru yang masuk, namun Nicky berujar banyak kunjungan dari perusahaan untuk sekadar mencari informasi maupun berkonsultasi untuk Go Public.

Nicky berujar BEI terbuka bagi perusahaan baik perusahaan menengah besar maupun UMKM. "Kita juga terbuka bagi perusahaan efek yang punya izin underwritter untuk berkantor di sini," kata dia.

Adapun untuk menjadi perusahaan terbuka, memang ada syarat khusus. Namun, dia berujar, syarat itu tidak rumit dan tidak hanya dapat dipenuhi perusahaan besar saja. "Cukup dengan modal 5 milyar bisa menjajaki jadi Go Public. Bahkan tidak perlu untung dahulu namun bila ke depannya potensial untuk bisa menjajaki," kata dia.

Nicky menambahkan, selain dapat memperoleh bantuan pendanaan, perusahaan juga bakal mendapatkan bantuan publikasi dan kemudahan untuk mendapatkan pinjaman perbankan. "Karena dibanding perusahaan tertutup, tata kelola perusahaan terbuka sudah lebih baik dengan adanya aturan yang harus ditaati, serta transparansi dalam keberjalanannya. Juga berada dibawah pengawasan bursa efek (BEI)dan OJK," kata dia.


CAESAR AKBAR | ALI HIDAYAT

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

23 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

29 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

5 Maret 2024

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya