TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat, mengatakan ada 22 perusahaan yang berencana menawarkan saham perdananya (Intial Public Offering/IPO) di BEI tahun ini. "Jumlahnya bertambah terus," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017.
Samsul mengatakan perusahaan menggunakan laporan keuangan Desember 2016 untuk IPO. Ke-22 perusahaan itu diperkirakan melakukan IPO di semester I tahun ini. Saat ini mereka masih mengurus izin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika perusahaan belum mendapat restu OJK hingga semester I berakhir, IPO baru bisa dilakukan di semester berikutnya.
Menurut Samsul, perusahaan yang akan IPO tahun ini berasal dari sektor yang beragam. "Ada sektor properti, perhubungan, ritel, macam-macam," kata dia.
Sebelumnya, 9 anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga dikabarkan IPO tahun ini. Namun Samsul mengatakan belum satu pun perusahaan yang menyetorkan dokumen mereka untuk mendaftar. "Mungkin butuh waktu untuk mempersiapkan," kata dia.
BEI menargetkan 35 emiten baru tahun ini. Tahun lalu, jumlah emiten baru yang melantai di BEI sebanyak 16 emiten dari target 35 emiten.
VINDRY FLORENTIN