Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, berbicara dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, dan Direktur IMF Christine Lagarde selama Pansus rapat pelno musim semi World Bank/IMF Spring di markas IMF, Washington, 22 April 2017. AP/Jose Luis Magana
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto riil Indonesia pada tahun 2018 berada di kisaran 5,3 persen. Prediksi itu ditopang sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi selama kuartal pertama tahun 2017.
Berdasarkan kajian Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi domestik selama kuartal pertama 2017 menguat dari 4,9 persen tahun lalu menjadi 5,0 persen. Indikator penopang pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama terutama dari pulihnya konsumsi pemerintah dan melonjaknya nilai ekspor.
Rodrigo A. Chavez, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia memaparkan, faktor lain yang mmbuat mereka optimis memprediksi kinerja pertumbuhan ekonomi yakni kenaikan peringkat laik investasi yang diberikan Standard & Poor’s atau S&P beberpa waktu lalu.
"Peningkatan penilaian S&P merupakan pengakuan signifikan atas kemajuan yang dibuat oleh pemerintah dalam memperbaiki pengelolaan dan kredibilitas fiskal,” kata Rodrigo di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.
Kendati demikian, dia mewanti-wanti kinerja positif itu harus didukung proses reformasi struktural yang dilakukan secara simultan. Pasalnya, proses reformasi tersebut penting untuk memperluas potensi ekonomi supaya stabilitas ekonomi tetap terjaga serta tak sepenuhnya bergantung kepada ekspor komoditas.
Adapun, jika merujuk pada laporan Bank Dunia tersebut, selain pertumbuhan ekonomi sejumlah perbaikan yang dicatatat adalah menguatnya knerja fiskal yang ditandai peningkatan penerimaan negara dibandingkan tahun lalu serta pengeluaran yang jauh lebih baik.
Target penerimaan yang lebih realistis dalam APBN 2017 bakal mengurangi pemotogan anggaran yang besar dan tidak lagi mengulang kejadian pemotongan anggaran yang dilakukan pada tahun lalu.
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
18 Januari 2024
Gibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).