PTBA Targetkan Produksi Batu Bara Tumbuh 30 Persen

Reporter

Sabtu, 10 Juni 2017 15:06 WIB

Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmoro dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama angkutan batu bara sebesar 130,1 ton untuk periode 2017 sampai 2021, 9 Juni 2017. TEMPO/Caesar Akbar/Magang

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk menargetkan produksi batu bara sebesar 24 juta ton. Angka tersebut meningkat dibanding produksi batubara tahun sebelumnya yakni sekitar 18 ton.

“Produksi kita tahun ini ditargetkan meningkat sekitar 30 persen,” Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin selepas menandatangani perjanjian kerjasama pengangkutan 130,1 juta ton batu bara untuk periode tahun 2017 sampai 2021 bersama Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Jumat, 9 Juni 2017.

Baca: KAI Tingkatkan Kapasitas Pengangkutan Tambang Hingga 80 Juta Ton

Arviyan mengalokasikan 60 persen hasil produksi untuk konsumsi dalam negeri, sementara sisanya akan diekspor ke beberapa negara. Dia menambahkan telah memulai penjualan ke beberapa pasar baru, misalnya Bangladesh, Filipina, dan Srilanka. “ Itu adalah negara-negara yang mulai membangun PLTU. Kita masuk, daripada diambil negara lain kan,” ujarnya.

Mengenai nilai jual batu bara yang dia targetkan, dia berujar harga batu bara tidak bisa diprediksi sebab sangat fluktuatif sepanjang tahun.

PT Bukit Asam, dia menambahkan, bakal terus menggenjot produksi batu bara lantaran secara deposit, masih tersimpan sekitar 3 milyar ton batu bara di area penambangan batu bara. “Jadi kalau keluar 50 atau 60 jutaan ton per tahun pun, baru habis 50 tahun ke depan,” dia memaparkan.

Ke depannya, kata Arviyan, tidak hanya menjalin kerjasama dengan PT KAI, dia ingin melibatkan PLN sebagai perusahaan yang berkepentingan akan suplai batu bara itu. Sehingga, dia melanjutkan, masing-masing perusahaan dapat mengamankan kepentingannya masing-masing yakni PLN tidak perlu bingung mencari suplai batu bara, PT Bukit Asam pun mendapat target pasar yang pasti, demikian dengan PT KAI yang bakal menjadi sarana transportasi.

“Nanti tinggal hitungan bisnis kita hitung. Kalau sudah seperti ini sinergi akan lebih terlihat,” dia melanjutkan.

Apalagi, kata dia, kebutuhan PLN akan batu bara sekarang mencapai 180 juta ton. Maka, kalau pun perusahaannya dapat memproduksi 60 juta ton pun kebutuhannya baru terpenuhi sepertiganya. “Mereka pasti butuh,” ucapnya.

Sejalan dengan target itu, PT KAI sebagai rekanan dalam transportasi batu bara dari lokasi pertambangan PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan ke Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang, juga berencana meningkatkan kapasitasnya untuk mendukung perusahaan pertambangan itu.

Baca: 2017, Bukit Asam Terbitkan Surat Utang Global US$2,5 Miliar

“Rencana kita angkut batu bara ini memang sedikit agresif. Dari Tanjung Enim ke Tarahan sebesar kira-kira 50 juta ton, sedangkan ke Kertapati sebesar 30 juta sampai 35 juta ton. Ini agresif sekali tapi dengan kerjasama pasti bisa dicapai,” dia memaparkan.

Dia menyebutkan rencana itu digagas seiring dengan tingginya kebutuhan pembangkit-pembangkit listrik akan batu bara.”Karena ini merupakan demand yang tidak bisa ditunda. Pembangkit listrik sudah nyala, kalau kita gak support energi primer maka tidak ada gunanya,” tuturnya.

CAESAR AKBAR | ALI HIDAYAT

Berita terkait

Bank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023

54 hari lalu

Bank BJB Raih Laba 2,14 Triliun Rupiah di 2023

Kinerja keuangan bank bjb terbukti tetap solid dan mampu bertumbuh sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

PT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023

57 hari lalu

PT Elnusa Bukukan Kinerja Gemilang Sepanjang 2023

PT Elnusa Tbk (ELSA) melaporkan kinerja keuangan konsolidasi tahun 2023. Elnusa berhasil menutup 2023 dengan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023

5 Desember 2023

BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Rp 18,19 Triliun pada Semester I -2023

Ketua BPK Isma Yatun menyatakan ada potensi kerugian negara Rp 18,19 triliun dari hasil pemeriksaan sepanjang semester I - 2023.

Baca Selengkapnya

Bidik 41 Juta Ton Produksi Batu Bara Akhir 2023, PTBA: Angka Ini Bisa Tercapai

27 November 2023

Bidik 41 Juta Ton Produksi Batu Bara Akhir 2023, PTBA: Angka Ini Bisa Tercapai

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara mencapai 41 juta ton hingga akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya

9 November 2023

Cara Membuat Laporan Keuangan untuk Pemula dan Jenisnya

Cara membuat laporan keuangan yang efektif untuk pemilik bisnis penting untuk diketahui. Adanya laporan keuangan akan membantu mengevaluasi bisnis.

Baca Selengkapnya

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

31 Oktober 2023

Naik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.

Baca Selengkapnya

Memahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya

21 September 2023

Memahami Laporan Keuangan Perusahaan dan Jenis-Jenisnya

Sebelum mengambil langkah untuk memulai usaha baru, pastikan untuk memahami dengan baik laporan keuangan terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya

Pengertian Neraca Saldo Lengkap dengan Cara Membuatnya

13 September 2023

Pengertian Neraca Saldo Lengkap dengan Cara Membuatnya

Neraca saldo adalah istilah yang berhubungan dengan akuntansi. Namun, apa itu neraca saldo? Berikut ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kempit Laba Bersih Rp 448 Miliar, Angkasa Pura I Sebut Sumber Peningkatan Performa

30 Agustus 2023

Kempit Laba Bersih Rp 448 Miliar, Angkasa Pura I Sebut Sumber Peningkatan Performa

PT Persero Angkasa Pura I (AP I) mencetak laba bersih sebesar Rp448 miliar pada periode Januari hingga Juli 2023.

Baca Selengkapnya