Asuransi Dianggap Berpeluang Tumbuh Lebih Baik dari Perbankan  

Reporter

Rabu, 7 Juni 2017 11:39 WIB

Chief Marketing Officer dan dan Head of Marketing Communications & Corporate Branding Department dari PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia (TMLI), Sudyawi Sahlan dan Ferawati Gondokusumo, berfoto bersama di sela-sela acara peluncuran Video Serial Ramadhan #kitaSIAP dengan judul JEMPUT BAHAGIA, di CGV Cinemas, Grand Indonesia, Rabu, 31 Mei 2017, Jakarta. TMLI.

TEMPO.CO, Jakarta - Industri asuransi di Indonesia dianggap berpeluang tumbuh lebih baik dari perbankan. Tingkat penetrasi yang masih rendah, meningkatnya kesadaran publik, serta naiknya level pendidikan dianggap menjadi faktor yang akan memberi ruang tumbuh bagi industri asuransi di Indonesia.

“Saya melihat peluang pertumbuhan dan penetrasi asuransi di Indonesia bahkan lebih baik dari perbankan,” kata Sudyawi Sahlan, Chief Marketing Officer PT Tokio Marine Life Indonesia kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 7 Juni 2017.

Dalam catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), saat ini, tingkat penetrasi asuransi sekitar 7,5-8 persen dari total jumlah penduduk Indonesia, yang mencapai lebih dari 255 juta jiwa. Angka itu terbilang kecil jika dibanding negara lain. Karena itu, para pelaku industri, AAJI, dan regulator perlu terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi. “Masih banyak regulasi yang harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi digital yang begitu pesat,” ujarnya.

Ia mencontohkan aturan tentang sertifikat polis yang masih harus dikirim secara fisik serta keharusan adanya tanda tangan dengan tinta basah di atas polis, yang saat ini terasa kurang relevan. Di masa lalu, kata dia, semua aturan itu penting untuk melakukan verifikasi sebagai bagian dari prinsip prudensialitas. Namun, dengan begitu banyaknya kemajuan teknologi saat ini, proses verifikasi bisa dilakukan lewat berbagai cara, seperti pemindaian barcode, aplikasi password, dan cara lain yang tak mengharuskan adanya dokumen fisik yang diantar.

Selain regulasi yang harus aman dan memudahkan bagi masyarakat untuk menjangkau, Sudyawi menuturkan faktor pendidikan dan kultur juga memegang peran penting. Semakin baik level edukasi masyarakat, kata dia, semakin tinggi kesadaran publik atas pentingnya jaminan asuransi. “Sebab, kita tahu hidup tak selalu berjalan seperti yang dikehendaki atau rencanakan. Di situlah asuransi menjadi kebutuhan penting,” tuturnya.

Dengan maksud mendukung edukasi itu pula, Tokio Marine Life, yang beroperasi di Indonesia sejak 2012, meluncurkan video serial dengan tajuk #kitaSIAP #JemputBahagia episode pertama. Video yang dirilis pekan lalu tersebut merupakan bagian dari lima episode serial Ramadan, yang akan ditayangkan melalui media sosial. Isinya, mengajak masyarakat Indonesia lebih bijaksana menentukan pilihan. “Mulai hal yang paling kecil hingga bertanggungjawab atas setiap pilihan yang diambil,” ucapnya.

TOMI ARYANTO

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

13 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

14 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

33 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

50 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

51 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

51 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

51 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

53 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya