Jaga Harga Stabil Selama Ramadan, BI Makassar Gandeng Ulama

Reporter

Rabu, 7 Juni 2017 03:05 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Makassar - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan di Makassar menggandeng ulama untuk menjaga stabilisasi harga bahan makanan selama Ramadan. Alasannya ahli agama itu didengar oleh banyak orang, sehingga masyarakat bisa lebih bijak berbelanja sekaligus mencegah tekanan inflasi semakin besar.

"Figur dari tokoh agama umumnya didengarkan masyarakat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso usai berbuka puasa pada Senin malam, 5 Juni 2017.

Baca: Bank Indonesia Sediakan Rp 86 Triliun Uang Baru

Menurut Bambang, Bank Indonesia mengumpulkan alim ulama tersebut untuk membantu stabilisasi harga agar masyarakat tak belanja berlebihan yang membuat bisa mubazir. Bambang mengungkapkan BI yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah telah berkoordinasi dengan alim ulama.

Sehingga, lanjut dia, ada enam poin yang menjadi imbauan kepada masyarakat. Di antaranya, pembeli tidak berbelanja berlebihan dan melakukan subsitusi konsumsi bahan makanan. "Masyarakat juga kami ingatkan jangan menumpuk bahan makanan di rumah."

Selain itu, penjual juga diimbau agar menjual barang dengan harga yang wajar. Penjual dilarang menimbun barang yang mengakibatkan langkanya bahan makanan. "Imbauan ini juga disampaikan ulama dimomentum Ramadhan ini, yang disampaikan saat ceramah atau tausiyah," ujar Bambang.

Simak: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,75 Persen

Bank Indonesia mengapresiasi komitmen ulama membantu BI demi menjaga stabilisasi harga di Sulsel. Bank Indonesia juga membentuk pos pengaduan tentang keluhan masyarakat, dengan bekerja sama antar daerah termasuk melakukan inspeksi mendadak di pasar-pasar. "Sulsel memang butuh kerja keras untuk mempertahankan catatan positif terkait laju inflasi."

Data Badan Pusat Statistik mencatat Sulsel mengalami deflasi 0,24 persen pada Mei lalu. Berkat menurunnya berbagai harga bumbu dapur, yaitu tomat, bawang merah dan cabai rawit.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya