Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri acara Coffee Morning di Gedung Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), Jakarta, 24 Maret 2017. TEMPO/Destrianita
TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Wakil Presiden Konferensi Kelautan Dunia pada Senin, 5 Juni 2017. Dengan mandat itu, Luhut akan mewakili seluruh negara-negara di Asia-Pasifik dan memimpin sejumlah sesi sidang konferensi tingkat tinggi PBB untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals 14 (SDG14).
Luhut dapat menilai proses sidang dan menyampaikan hasilnya kepada Presiden Konferensi. Posisi Presiden Konferensi yang bertujuan menjaga keberlangsungan laut itu diisi Perdana Menteri Fiji Frank Bainamarama dan Wakil PM Swedia Margot Wallstorm.
Luhut akan membawa sejumlah kepentingan nasional dalam konferensi tersebut. "Kita akan sampaikan tentang Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI) di PBB serta penanganan sampah plastik laut dan menawarkan kerja sama penanganannya," ujarnya seusai pembukaan sidang paripurna pertama (plenary meeting) konferensi di markas PBB, New York, Amerika Serikat, Senin.
Luhut akan menyampaikan kebijakan tegas pemerintah dalam menentang Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF), yang dinilainya sebagai kejahatan perikanan yang mengancam sumber daya laut.
Selain menghadiri sesi partnership, Luhut dijadwalkan berbicara dalam plenary meeting pada Selasa, 6Juni 2017, pukul 9.30 waktu setempat.
Adapun delegasi Indonesia lain yang turut hadir adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muda Achmad Taufiqoerrochman, dan Duta Besar untuk Perwakilan Tetap RI di PBB, Dian Triansyah Djani. Sejumlah pejabat Kementerian Koordinator Kemaritiman juga turut serta, seperti Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Arif Havas Oegroseno dan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin.