Peternak Keluhkan Harga Telur di Bawah Biaya Produksi  

Reporter

Minggu, 4 Juni 2017 17:27 WIB

Jelang Ramadan, Harga Telur Ayam Naik di Madiun

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara, Kadma Wijaya, mengatakan kenaikan harga telur ayam dan daging ayam hanya terjadi di daerah-daerah tertentu. Ia melihat di sejumlah daerah, harga dari telur ayam dan daging ayam masih rendah akibat kelebihan pasokan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.


"Kami belum untung, karena daerah-daerah tertentu saja yang harga sudah mengalami kenaikan harga, seperti di Jawa Barat misalnya," kata Kadma Wijaya kepada Tempo saat dihubungi pada Ahad, 4 Juni 2017.

Baca: Harga Telur Masih Tertekan


Kadma menuturkan di Jawa Timur misalnya, harga telur ayam berada di kisaran Rp 15 ribu per kilogram dan harga daging ayam berada di kisaran Rp 16.500 per kilogram. Angka ini masih sedikit berada di bawah ongkos produksi, yaitu sekitar Rp 17.500 untuk telur dan Rp 16.500 untuk produksi daging ayam.

Harga telur, kata Kadma, masih rendah dibandingkan ongkos produksi, padahal menurut dia harga telur ayam di supermarket sudah jauh dari harga di tingkat peternak. "Di peternak harganya Rp 16-17 ribu, tapi di supermarket harganya mencapai Rp 22 ribu. Untung luar biasa itu," ujar Kadma.

Baca: Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Ayam & Telur


Menurut Kadma di Jawa Tengah juga kondisi tidak jauh lebih baik dari Jawa Timur. Di sana, harga daging ayam per kilogramnya hanya Rp 15.500. Angka tersebut berada di daerah Solo yang merupakan salah satu produsen yang telur dan ayam. "Serapan terendah produksi itu di Jawa Tengah, utamanya di Solo itu."


Sebelumnya harga ayam di sejumlah daerah jatuh karena kelebihan produksi yang dialami para peternak. Badan Pusat Statistik baru-baru ini merilis data inflasi bulan Mei 2017 sebesar 0,39 persen. Inflasi paling besar berasal dari sektor bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dan komoditas yang menyumbang inflasi di antaranya adalah telur ayam dan daging ayam.


Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengeluarkan kebijakan untuk menyeimbangkan pasokan daging ayam dan telur ayam yang berlebih. Di dalam beleid itu pembibit bibit ayam (parent stock/PS) broiler diwajibkan mengurangi produksi anak ayam usia sehari (DOC) 8 persen dari total produksi, pembibit PS jantan layer memangkas produksi DOC 20 persen dari total produksi, dan afkir dini layer usia di atas 70 minggu bagi peternak yang memiliki lebih 100 ribu ekor.


DIKO OKTARA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

14 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya