TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Selasa, 30 Mei 2017, di New York Mercantile Exchange akibat tanda-tanda meningkatnya kembali produksi Libya dan kekhawatiran kelebihan pasokan global akan terus berlanjut.
Menurut warta kantor berita Xinhua, patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun US$ 0,14 menjadi menetap di US$ 49,66 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sedangkan patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli berkurang US$ 0,05 menjadi US$ 52,29 per barel di London ICE Futures Exchange.
Berdasarkan laporan media, produksi minyak Libya mencapai 784 ribu barel per hari karena masalah teknis di lapangan Sharara, tapi diperkirakan akan mulai meningkat menjadi 800 ribu barel per hari pada Selasa, 30 Mei 2017.
Para analis mengatakan kenaikan produksi Libya akan memicu kekhawatiran investor terhadap banjir pasokan global. Pemotongan produksi yang diperluas produsen minyak utama dunia tidak akan cukup untuk mencapai keseimbangan permintaan dan pasokan.
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.