TEMPO.CO, Jakarta - Total utang pemerintah naik Rp 17 triliun dalam sebulan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan utang masih dalam batas aman meski tumbuh tinggi.
Darmin mengatakan, meski utang meningkat, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih di bawah batas 30 persen. "Jika dibandingkan negara lain, utang Indonesia juga masih di bawah kebanyakan negara," kata dia Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2017.
Di Jepang dan Amerika Serikat, kata dia, rasio utang terhadap PDB melebihi 100 persen. Utang Indonesia hingga April 2017 tercatat sebesar Rp 3.667,41 triliun. Jumlahnya meningkat dibandingkan bulan lalu yang sebesar Rp 3.649,75 triliun.
Darmin mengatakan kenaikan utang dipicu banyaknya proyek pembangunan. Dia mengatakan pemerintah juga berupaya mengubah skema pembiayaan berbagai proyek agar tidak terus bergantung kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Supaya jangan minjem terus," katanya.
Darmin mengklaim upaya tersebut sudah mulai terlihat. Dia mencatat sekitar 60 persen proyek strategis nasional dibiayai oleh non pemerintah, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Darmin mengatakan pemerintah saat ini berusaha mengundang investor. Pihaknya juga mendorong BUMN menanamkan modal di proyek infrastruktur pemerintah.
Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat
58 hari lalu
Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Diklaim Aman, Politikus PKS: Beban Bunga Meningkat
Anggota Komisi XI DPR, Ecky Awal Mucharam, menyoroti utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun per 31 Januari 2024 yang disebut aman oleh Kementerian Keuangan.
Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB
58 hari lalu
Kemenkeu Sebut Utang Pemerintah Rp 8.253 Triliun Masih Aman, Ekonom: Tidak Cukup Lihat dari Rasio terhadap PDB
Kemenkeu menyebutkan utang pemerintah sebesar Rp 8.253 triliun masih dalam rasio aman, karena di bawah ambang batas 60 persen PDB. Bagaimana pendapat ekonom?