TEMPO.CO,Jakarta – Pemerintah dinilai perlu mengenalkan produk-produk keuangan syariah agar bisa lebih dikenal di masyarakat sehingga bisa memiliki nilai kompetitif dengan produk layanan keuangan konvensional, salah satunya pasar modal syariah.
Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Rosyadi Sayuti meminta pengurus Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) NTB menjadi pionir dalam mengenalkan kepada masyarakat bagaimana cara berinvestasi pada pasar investasi syariah.
Rosyadi menyadari bahwa dukungan banyak pihak, terutama IAEI sangat dibutuhkan untuk membangkitkan ekonomi syariah Indonesia yang market share-nya masih rendah, hanya berkisar di angka 5 persen. Untuk itu, NTB dengan basis masyarakat muslim yang besar diharapkan bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi syariah nasional.
“Komitmen Pemerintah Provinsi NTB memasyarakatkan Ekonomi Syariah tidak perlu diragukan lagi. Bahkan kebijakan untuk mengkonversi Bank NTB Konvensional menjadi 100 persen bank syariah telah mencapai kesepakatan bersama,” ujar Rosyadi di Mataram, Kamis, 25 Mei 2017.
Menurut Rosyadi, salah satu yang menyebabkan lambannya pertumbuhan perbankan syariah adalah terminologi yang digunakan dalam perbankan syariah masih belum familiar dikenal masyarakat.
Menurut dia, sosialisasi eksternal seperti dari IAEI ini yang lebih optimal menjadi solusi membangkitkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Jika sosialisasi ke masyarakat sudah mantap, saya yakin akan banyak nasabah baru yang akan menabung di Bank, karena sebelumnya tidak sedikit masyarakat kita yang enggan berhubungan dengan Bank karena alasan riba,” ujarnya.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah IAEI NTB Zaidi Abdad menyambut baik dan mendukung arahan tersebut. Pihaknya berjanji akan mendukung sepenuhnya proses konversi Bank NTB konvensional mejadi Bank NTB Syariah.
“Kami ingin mengeratkan kerja sama dan koordinasi dengan pemerintah daerah agar lebih optimal membangun perekonomian syariah di bumi seribu masjid,” ucapnya.
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
40 hari lalu
Danamon Syariah Gelar Travel Fair hingga 24 Maret 2024, Layani Daftar Ibadah Haji dan Umrah
Bank Danamon Syariah menggelar Travel Fair 2024 untuk membantu nasabah yang ingin menunaikan ibadah haji dan umrah. Acara berlangsung di Gandaria City Mall, Jakarta, mulai 21 sampai 24 Maret 2024.
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
44 hari lalu
BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah
Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
26 Februari 2024
BI Proyeksikan Ekonomi Syariah Tumbuh hingga 5,5 Persen pada 2024
BI memproyeksikan Ekonomi Syariah Indonesia tumbuh sebesar 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024. Adapun pertumbuhan tersebut didukung oleh pembiayaan perbankan syariah.
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
26 Februari 2024
Kemenkeu Sebut Porsi Keuangan Syariah RI Masih Minim: Hanya 10,81 Persen
Kementerian Keuangan menyoroti minimnya porsi keuangan syariah terhadap kinerja sektor keuangan nasional. Padahal, masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam.
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
22 Februari 2024
Terpopuler: Pengganti Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono yang Dikabarkan Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Strategi Menteri ATR AHY Berantas Mafia Tanah
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dikabarkan tidak masuk dalam kabinet pemerintahan berikutnya. Lalu siapa yang berpotensi menjadi Menkeu berikutnya?