Tekan Inflasi di Bulan Puasa, Pemerintah Libatkan Mubaligh

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 23:03 WIB

Presiden Joko Widodo membuka rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid, Jakarta, 27 Mei 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Semarang - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah libatkan mubaligh untuk menekan inflasi daerah selama bulan ramadhan. Keberadaan mubaligh itu dinilai efektif menekan inflasi lewat materi dakwah yang dilakukan kepada masyarakat.

“Mereka (mubaligh) kami nilai sangat efektif untuk imbauan moral pengendalian inflasi,” kata Wakil Ketua TPID Jateng, Hamid Ponco Wibowo, Rabu 24 Mei 2017.

Langkah yang dilakukan melibatkan sejumlah organisasi massa Islam di antaranya Nahdlotul Ulama (NU), Muhammadiyah, Dewan Masjid Indonesia Jateng, Aisyiyah, dan Muslimat. “Kami gelar Training of Trainer (ToT) kepada Mubaligh dalam mendukung Pengendalian Inflasi,” kata Hamid.

Baca: Inflasi Diprediksi 0,27 Persen, BI: Ini Pemicunya


Tercatat lebih 250 orang mubalig dilibatkan untuk memberikan imbauan moral kepada masyarakat melalui media dakwah. TPID berharap para mubaligh itu mampu mengingatkan kepada masyarakat dan konsumen untuk mengalokasikan pengeluarannya dengan lebih bijak, lewat jalur kegiatan keagamaan selama bulan puasa dan kegiatan harian lain.

Selain ke publik, TPID berharap para mubaligh juga mampu mengimbau para pedagang agar menjual barang secara jujur, dengan cara menjual barang yang masih layak serta tidak menimbun dan mempermainkan harga.

“Kami sangat berharap agar upaya mencapai kestabilan harga didukung oleh semua kalangan, tak terkecuali para alim ulama,” katanya.

Baca: BPS Perkirakan Inflasi Tinggi pada Mei dan Juni


Hamid yang juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng menyatakan kestabilan harga tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan barang maupun penawaran dan permintaan saja, namun juga ditentukan oleh faktor biaya produksi, biaya distribusi, bahkan spekulasi dan persepsi konsumen.

Ketua majelis ulama indonesia (MUI) Jateng, KH. Ahmad Daroji menyatakan peran ulama mendukung pengendalian inflasi sangat penting karena perilaku Islami dalam berkonsumsi dan berdagang diatur dalam syariah.

“Nah itu semua ada aturanya yang bisa disampaikan ke jamaah dan publik,” kata Daroji.

Ia menyebutkan materi dakwah dengan tema hidup sederhana dalam menyindong bulan ramadhan dan hari besar bisa dilakukan dalam kegiatan ceramah, khutbah, pengajian, maupun media dakwah lain. “Ini kan bagian dari dakwah amar makruf nahi mungkar,” katanya.



EDI FAISOL

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya