Komisioner OJK Diharapkan Mampu Integrasikan 3 Sektor Keuangan

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 23:03 WIB

PT Jasa Marga dan Himpunan Bank Negara (Himbara) meluncurkan implementasi pembayaran elektronik multibank untuk Jalan Tol Dalam Kota dan Tol Soediyatmo per 10 November 2016, di Restoran Bumbu Desa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 10 November 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Maryono menilai bahwa kebijakan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan saat ini belum terintegrasi satu sama lain. Dia mencontohkan, kebijakan OJK terkait suku bunga perbankan dan pasar modal bertolak belakang satu sama lain.


"Kami diminta bersaing dengan suku bunga yang murah. Tapi, ada ketentuan di pasar modal bahwa dia bisa keluar suku bunga yang lebih tinggi daripada deposito," kata Maryono dalam rapat dengar pendapat Komisi Keuangan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017.


Baca: BNI Siapkan Ekspansi ke Malaysia Bersama Himbara


Menurut Maryono, perbankan tidak akan bisa menurunkan suku bunga deposito apabila suku bunga perbankan lebih tinggi dibandingkan suku bunga deposito perbankan. "Kalau bisa integrasi, kita bisa turunkan suku bunga pelan-pelan," ujar Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk itu.

Maryono mengusulkan anggota dewan untuk memilih pimpinan OJK yang kolegial, sektoral, dan terintegrasi. OJK mengatur sektor perbankan, asuransi, dan pasar modal yang memiliki spesialisasinya masing-masing. "Kalau dipimpin oleh yang tidak punya spesialisasi, saya takut, bagaimana mengintegrasikan ketiganya?"

Baca: Rini Soemarno Ingatkan Himbara dan Perbanas Akur


Ketua Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo berpendapat bahwa peran Dewan Komisioner OJK perlu ditinjau kembali. "Kalau masih seperti sekarang, terkotak-kotak, pemikirannya jadi tidak integratif. Fungsi ketua dan kepala eksekutif bisa lebih disinergikan," ujarnya.

Kartika menambahkan, tantangan utama OJK adalah pendalaman pasar keuangan. Inovasi untuk pendalaman pasar selama ini belum berhasil sehingga instrumen pendanaan infrastruktur jangka panjang belum memadai. "Kami ingin OJK punya satu inovasi jangka panjang," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk itu.

Sebelumnya, Panitia Seleksi Anggota Dewan Komisioner OJK telah menetapkan 21 orang yang lolos seleksi. Dari jumlah itu, telah dipilih 14 nama oleh Presiden Joko Widodo dan diserahkan kepada DPR. Dalam waktu dekat, DPR akan menggelar fit and proper test untuk memilih tujuh anggota Dewan Komisioner OJK yang baru.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

13 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

13 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

16 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

24 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

26 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

29 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

29 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

31 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya