Triwulan Pertama 2017, Tingkat Kredit Macet KPR Meningkat  

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 19:41 WIB

Sejumlah pengunjung melihat brosur tentang kepemilikan rumah dan apartemen dalam acara Indonesia Property Expo (IPEX) 2017, di Jakarta, 18 Februari 2017. Bank BTN menggenjot penyaluran KPR 2017 hingga Rp2,5 triliun, dalam upaya meningkatkan penyaluran KPR Bank BTN sebesar 40 persen hingga tahun 2019. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Kredit kepemilikan rumah yang macet semakin meningkat sepanjang triwulan pertama 2017. Seretnya cicilan rumah salah satunya disebabkan korporasi yang melakukan efisiensi besar-besaran.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Dwitya Poetra mengatakan tingkat kredit macet (non-performing loan/NPL) kredit pemilikan rumah (KPR) per Maret 2017 mencapai 2,87 persen year on year. Rasio NPL meningkat dibanding Desember 2016 sebesar 2,54 persen.

"Lebih banyak karena kondisi ekonomi. Perusahaan yang melakukan strategi efisiensi dengan mengurangi biaya dan utang sehingga mengurangi kondisi kemampuan karyawan untuk melakukan pembayaran utang-utang," kata Dwitya saat bincang media di kompleks Bank Indonesia, Rabu, 24 Mei 2017.

Baca: OJK Meminta Bank Genjot Penagihan Kredit Bermasalah

Menurut Dwitya, produktivitas korporasi non-keuangan menurun lantaran banyak melakukan efisiensi dengan mengurangi biaya operasional untuk menekan piutang. Kebijakan ini pun berimbas terhadap daya beli karyawan perusahaan tersebut.

Tahun lalu, Bank Indonesia melonggarkan aturan rasio nilai pinjaman dari aset (loan to value) atas kredit pemilikan rumah sehingga uang muka pembelian rumah menurun menjadi rata-rata 15 persen. Masyarakat semakin mudah melakukan pembelian rumah tapak, rumah susun, dan ruko atau rukan. Namun pengurangan uang muka belum berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit pemilikan rumah. Kredit penyaluran properti per Maret 2017 hanya tumbuh 15 persen, atau sebesar Rp 719 triliun, dibanding Februari senilai Rp 706,2 triliun.

Baca: Kredit Macet Tinggi, BI: Pencadangan Bank Mencukupi

Dwitya mengatakan rasio penyaluran KPR dapat ditingkatkan apabila perbankan gencar memperbaiki rasio kredit macet. Sebab, hanya bank yang memiliki rasio total NPL atau NPF di bawah 5 persen yang dapat menyediakan kredit dengan uang muka rendah. "Kalau bank bisa memperbaiki NPL, tentu bisa meningkat lagi (penyalurannya)," kata Dwitya.

Direktur Consumer Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Handayani menargetkan pertumbuhan penyaluran KPR tahun ini sebesar 20-23 persen. Hingga akhir 2016, penyaluran KPR BTN tumbuh sekitar 24 persen.

"Tahun ini harapannya secara kontinyu pertumbuhan pembiayaan tumbuh di kisaran itu, baik dari sisi konstruksi maupun KPR," kata Handayani.

PUTRI ADITYOWATI | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya