Dua Penyebab Pembiayaan Proyek LRT Belum Tuntas Dibahas  

Reporter

Editor

Setiawan

Selasa, 23 Mei 2017 21:20 WIB

Suasana pembangunan kereta api ringan atau LRT (light rail transit) tahap pekerjaan bentang panjang atau longspan yang menyebabkan sering terjadinya kemacetan akibat penyempitan jalan, di ruas jalan Cawang MT Haryono, Jakarta, 22 Mei 2017. Pembangunan fasilitas LRT yang menghubungkan Jakarta, Depok, Bogor, dan Bekasi hingga saat ini telah menghabiskan Rp 3,3 triliun. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih membahas penjaminan pembiayaan untuk proyek pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi.

"Jaminan itu bisa berupa jaminan politik, maupun jaminan investasi, persisnya jaminan nanti kita bahas lagi," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan di kantor Menteri Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Mei 2017.

Baca: Proyek LRT di Bandung, Menhub: Tinggal Proses...

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT Jabodebek, kata Robert, Kementerian Keuangan diperbolehkan untuk melakukan penjaminan untuk PT KAI dalam pembiayaan kereta ringan.

Menurut Robert, penjaminan itu untuk membantu PT KAI me-leverage perusahaan sehingga dapat meminjam dana, baik untuk membangun maupun operasi kereta ringan. Selain jaminan dari pemerintah, PT KAI akan ditunjang dana dari penyertaan modal negara (PMN) dan konsesi.

Mengenai PMN, ujar Robert, Menteri Badan Usaha Milik Negara akan menyusulkan ke Kementerian Keuangan. "Nah, nanti kita lihat bisa dimasukkan ke mana antara APBN-P 2017 atau APBN 2018."

Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono mengatakan pemerintah telah menugaskan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk menghitung skema pembiayaan LRT secara tepat.

Baca: Perpres LRT Terbit, Ini Perkembangan Proyek LRT...

Penugasan kepada SMI juga untuk melegalkan perhitungan itu. "Jadi Pak Menhub meminta Bu Menkeu untuk memberikan penugasan kepada PT SMI untuk legalkan hitungan ini semua," ujar Prasetyo.

Selama ini, menurut Prasetyo, perhitungan mengenai skema pembiayaan LRT belum bersifat formal. Dari hitungan SMI diharapkan tidak ada kenaikan nilai biaya dari proyek itu. "Malah maunya dikurangi, makanya ini dievaluasi," ujarnya.

Prastyo mengatakan perhitungan ditargetkan dapat rampung Juli atau Agustus 2017.

CAESAR AKBAR | SETIAWAN ADIWIJAYA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

35 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

44 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

47 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

51 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

53 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Faisal Basri: Presiden Makin Gampang Cawe-cawe

54 hari lalu

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Faisal Basri: Presiden Makin Gampang Cawe-cawe

Ekonom Faisal Basri mengkritik rencana Prabowo Subianto yang ingin memisahkan Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya