Tagih Efisiensi Pertamina, Jonan: Saya Sudah Kirim Surat  

Reporter

Selasa, 23 Mei 2017 07:42 WIB

Menteri Perhubungan Ignatius Jonan sebelum menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi V atau komisi perhubungan DPR, di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, 11 April 2016. TEMPO/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jambi - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meminta PT Pertamina (Persero) terus menekan biaya operasional hulu minyak dan gas bumi. Sebab, ia menganggap operasi Pertamina selama ini belum efisien. "Saya sudah kirim surat kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara untuk mengevaluasi operasi Pertamina," ujarnya, Senin, 22 Mei 2017.

Menurut Jonan, efisiensi diperlukan karena sebagian besar ladang migas yang dikelola Pertamina sudah tua. Jika biaya operasional membengkak, pemerintah harus menggantinya lebih banyak, sehingga penerimaan migas negara berkurang. Bahkan dikhawatirkan terjadi kondisi besar pasak daripada tiang ketika harga minyak dunia melemah.

Baca:
Tekan Impor, Pertamina Tingkatkan Operasi Kilang Minyak

Pada 2016, misalnya, biaya operasional yang diganti pemerintah mencapai US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 154,2 triliun. Nilai itu hampir dua kali lipat lebih banyak dibanding penerimaan sebesar Rp 84,7 triliun. Pertamina memiliki konsesi sekitar 25 persen dari semua blok migas di Tanah Air.

Jika Pertamina tidak sanggup, Jonan bakal mengalihkan pengelolaan blok yang masa kontraknya habis ke perusahaan lain. Sesuai dengan Peraturan Menteri Energi Nomor 15 Tahun 2015, Pertamina memiliki hak istimewa mengelola blok migas menjelang habisnya masa kontrak blok tersebut. Syaratnya, Pertamina harus mengajukan permohonan pengelolaan kepada Menteri Energi. "Hak istimewa tetap diberikan kepada Pertamina selama perusahaan itu lebih efisien."

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah memberikan 100 persen hak kelola delapan wilayah kerja migas yang akan habis masa kontraknya kepada Pertamina. Kedelapannya adalah Blok Tuban, Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera, Blok Ogan Komering, Blok North Sumatera Offshore (NSO), Blok Tengah, Blok East Kalimantan, dan Blok Attaka, yang masa kontraknya habis pada 2018. Pemerintah juga menyerahkan Blok Mahakam dan Blok Offshore Northwest Java sepenuhnya kepada Pertamina.

Simak:
Minyak Anjlok, Pertamina Tekan Biaya Operasi hingga 30 Persen

Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi Gunung Sardjono Hadi menyebutkan perusahaan telah menekan biaya operasional sejak 2015, misalnya dengan merenegosiasi kontrak pengadaan barang dan jasa serta menghemat anggaran sehari-hari. Gunung memastikan upaya efisiensi berlanjut, terutama setelah Pertamina diwajibkan memakai kontrak gross split. Dalam skema kontrak baru ini, kontraktor tidak akan menerima penggantian biaya operasional.

Kinerja sektor hulu Pertamina per kuartal ketiga 2016 mencatatkan efisiensi hingga US$ 834 juta. Perusahaan mengklaim perolehan itu adalah yang terbesar dibanding hasil penghematan sektor lain. Biaya pokok produksi berkurang dari 104,2 persen pada September 2015 menjadi 98,2 persen dari Mean of Platts Singapore (MoPS) di tahun selanjutnya.

ROBBY IRFANY




Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

13 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

20 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

29 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

35 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

36 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

38 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

40 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

42 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

48 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya