Bank Indonesia Perkirakan Harga Komoditas Turun di 2018

Reporter

Selasa, 23 Mei 2017 04:24 WIB

Agus Martowardojo. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan harga komoditas akan sedikit menurun pada 2018. Padahal, pemerintah menargetkan ekonomi bisa tumbuh 5,4-6,1 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018.

"Kami harap konsolidasi di sektor riil, korporasi, dan perbankan sudah selesai sehingga di 2018 ekonomi dapat tumbuh dengan baik. Untuk angkanya, kami belum bisa sampaikan," kata Agus di Kompleks BI, Jakarta Pusat, Senin, 22 Mei 2017.

Baca: Harga Komoditas Turun, Inflasi 2016 Cenderung Rendah

Agus menuturkan, pada 2017, pertumbuhan ekonomi dunia yang awalnya dipatok 3,4 persen direvisi naik menjadi 3,5 persen. Sementara itu, menurut Agus, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2018 diperkirakan mencapai 3,6 persen.

Untuk kuartal I 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,01 persen. Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi di kuartal I kemarin didukung oleh kinerja ekspor dan konsumsi pemerintah yang membaik. "Kami harap ke depan konsumsi dan investasi swasta akan memberikan kontribusi," tuturnya.

Simak: BI Antisipasi Kenaikan Sementara Harga Komoditas Ekspor

Agus berujar, dengan menggenjot investasi swasta, ekonomi akan tumbuh lebih kuat. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2017 berada di kisaran 5-5,4 persen. "Restrukturisasi korporasi dan perbankan masih berlanjut dan diharapkan di semester II akan menjadi dasar pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya