Pekan Depan Rupiah Berpeluang Menguat Dekati Area Rp 13.250

Reporter

Sabtu, 20 Mei 2017 11:00 WIB

Lembaran mata uang Rupiah edisi baru. ANTARA/Adwit B Pramono

TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang rupiah diperkirakan berpeluang menguat terbatas mendekati area Rp 13.250 per dolar AS pada pekan depan seiring dengan penyematan investment grade dari Standard & Poor’s (S&P).

Pada penutupan perdagangan Jumat, 19 Mei 2017, mata uang Garuda menguat 31 poin atau 0,23 persen menjadi Rp 13.325 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.420 – Rp 13.298 per dolar AS. Kurs tengah dipatok Rp 13.410 per dolar AS.

Dalam sepekan, rupiah menguat 5 poin atau 0,04 persen dari level Rp 13.330 per dolar AS pada Jumat, 12 Mei 2017. Sepanjang tahun berjalan, harga masih menguat 1,10 persen.

Analis Asia Trade Poin Future Andri Hardianto mengatakan katalis positif rupiah datang dari penyematan S&P terhadap peringkat Indonesia dari BB+/positif menjadi BBB-/stabil atau menjadi kategori investment grade. Sentimen ini jelas akan menaikkan tingkat kepercayaan investor.


Baca:
Bank Dunia: Fundamental Ekonomi RI Kuat
Permintaan Lahan Industri Pulih
Sri Mulyani Pede Dengan Ekonomi Indonesia

"Oleh karena itu, rupiah berpeluang menguat pada sepekan ke depan dengan rentang harga Rp 13.380--Rp 13.250 per dolar AS," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat, 19 Mei 2017.

Dalam sepekan ini, rupiah sempat melemah akibat rebound dolar AS. Mata uang greenback sempat terperosok beberapa sesi perdagangan karena menurunnya data ekonomi dan meningkatnya kekhawatiran politik di tubuh Paman Sam.

Pasar juga dinilai dapat menerima Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, sehingga mata uang domestik bergerak stabil.

Secara politis, kebijakan ini mendapat dukungan dari DPR sehingga menjadi modal kuat bagi pemerintah utuk mengundangkannya. Bagi pelaku usaha Perppu no.1/2017 akan meningkatkan kepercayaan inevstor karena aspek transparansi yang semakin tinggi.

Pada pekan depan, sambung Andri, pergerakan rupiah akan didominasi oleh sentimen dari internal, seperti rating S&P dan data ekonomi yang cenderung positif. Adapun faktor eksternal yang diperhatikan ialah potensi memanasnya harga minyak global.

Pada Kamis, 25 Mei 2017, OPEC akan melakukan rapat perihal pemangkasan produksi yang bertujuan mengangkat harga minyak. Ada peluang pemotongan suplai berlangsung sampai kuartal I/2018. Selain itu, pasar juga mencermati sentimen dari AS, yakni petunjuk soal kenaikan suku bunga dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada 14 Juni 2017. Situasi politik Paman Sam, terutama seputar Donald Trump juga kan menjadi salah satu pertimbangan terhadap rupiah.

BISNIS.COM

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya