Bursa Saham, IHSG Kembali Terkoreksi Pascarebound

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 19 Mei 2017 23:01 WIB

Pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2016. IHSG ditutup flat di level yang hampir sama dengan kemarin yakni 4.885,71 naik 0,02 poin atau 0%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada awal perdagangan hari ini, Jumat (19 Mei 2017), setelah berhasil mencetak rebound pada sesi perdagangan sebelumnya.


IHSG hari ini dibuka turun tipis 0,03 persen atau 1,91 poin di level 5.643,54 dan melandai 0,07 persen atau 4,13 poin ke level 5.641,32 pada pukul 09.06 WIB.


Pada perdagangan Kamis (18 Mei 2017), IHSG ditutup rebound 0,53 persen atau 29,96 poin di level 5.645,45, mengakhiri dua hari pelemahan berturut-turut sebelumnya.


Sebanyak 21 saham bergerak menguat, 7 saham bergerak melemah, dan 519 saham stagnan dari 547 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.


Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor finansial (-0,54 persen) dan konsumer (-0,29 persen).


Advertising
Advertising

Adapun lima sektor lainnya bergerak positif dipimpin oleh infrastruktur yang menguat 0,67 persen.


Di bursa regional, indeks FTSE Straits Time Singapura pagi ini turun tipis 0,04 persen, indeks FTSE KLCI Malaysia menguat 0,19 persen, sedangkan indeks PSEi Filipina naik tipis 0,09 persen.


IHSG diperkirakan bergerak beragam pada perdagangan hari ini.


“IHSG bergerak pada kisaran level 5.610— 5.680,” kata Analis Waterfront Securities Indonesia Octavianus Marbun dalam risetny.


Sementara itu, indeks di bursa Wall Street ditutup rebound setelah sehari sebelumnya mengalami koreksi yang cukup signifikan. Rebound indeks dipicu oleh sentimen positif dari data ekonomi yang bagus serta adanya langkah untuk melonggarkan aturan internet.


Namun, pasar juga masih mencermati perkembangan kondisi politik di Washington. Pasar sedikit lega karena akan ada penyelidikan campur tangan Rusia di pemilu AS tahun lalu serta potensi adanya kolusi antara kampanye Trump dan Rusia. Diharapkan, jika sudah terjadi penyelidikan maka akan mengakhiri ketidakpastian pasar.


Adapun, data ekonomi yang dirilis diantaranya data initial claims pekan lalu yang menunjukkan penurunan tenaga kerja yang mengajukan klaim menjadi 232 ribu dari 236 ribu, serta lebih baik dari estimasi 240 ribu.


Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,19 persen atau 0,95 poin ke 494,91 pada pukul 09.07 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,06 persen atau 0,32 poin di posisi 495,55.


Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut melemah 0,43 persen atau 58 poin ke Rp13.414 per dolar AS pada pukul 09.07 WIB, setelah kemarin ditutup melemah 32 poin di Rp13.356 per dolar AS.



Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:






















BBRI



-1,77 persen



UNVR



-0,53 persen



TLKM



-0,23 persen



BBNI



-0,38 persen



Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:






















GGRM



+1,35 persen



UNTR



+1,17 persen



ASII



+0,29 persen



LPPF



+1,71 persen




BISNIS.COM

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya