Sertifikasi ISPO Dinilai Belum Bisa Atasi Masalah Sawit  

Reporter

Editor

Setiawan

Jumat, 19 Mei 2017 03:44 WIB

Petani menata buah kelapa sawit hasil panen di perkebunan Mesuji Raya, OKI, Sumatera Selatan, Minggu (4/12). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Serikat Petani Kepala Sawit (SPKS) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Iwan Himawan menilai pemberian sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi usaha perkebunan kelapa sawit belum mampu menyelesaikan persoalan. “Laju pemberian sertifikasi ISPO berbanding terbalik dengan perbaikan nyata tata kelola industri kelapa sawit,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 Mei 2017.

Baca: Sri Mulyani Minta Industri Sawit Sumbang Pendapatan Negara

Iwan menjelaskan, sejak pemberlakuan ISPO pada Maret 2011 hingga Februari 2016, sudah ada 225 sertifikat ISPO yang telah diberikan pemerintah. Pemberian itu mencakup lahan seluas 1,4 juta hektare dan crude palm oil (CPO), yang tersertifikasi, mencapai 5,9 juta ton per tahun. Bahkan penerbitan sertifikasi ISPO meningkat signifikan dalam rentang waktu satu tahun, Februari 2016-2017, sebesar 290 persen dari rata-rata persentase penerbitan sertifikat ISPO per tahun sejak 2011.

Iwan mengatakan, meski ada peningkatan penerbitan ISPO, masalah tetap ditemui, khususnya di Kalimantan. Industri sawit Kalimantan tidak terbebas berbagai persoalan praktik yang tidak ramah lingkungan, rawan perampasan lahan, pelanggaran hak, baik terhadap pekerja maupun masyarakat di sekitarnya, serta perubahan sosial dan budaya.

Menurut Iwan, sejumlah masalah masih muncul dari usaha perkebunan kelapa sawit. Permasalahan itu di antaranya legalitas yang menyangkut izin hak guna usaha (HGU) atau izin usaha perkebunan (IUP) di kawasan hutan dalam kaitannya dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), terbitnya izin-izin melalui praktik non-prosedural, izin limbah bahan beracun dan berbahaya, dan penanaman sawit di garis batas sungai.

Iwan menambahkan, persoalan sosial juga muncul, yaitu minusnya keberpihakan kepada petani kecil sehingga posisi tawarnya sebagai mitra kian lemah di hadapan industri sawit. Termasuk gagalnya penyejahteraan dan pemenuhan hak-hak para petani. “ISPO belum memberikan perubahan berarti,” ucapnya.

Iwan berujar industri perkebunan sawit merambah Kalimantan sejak 1980. Dengan adanya berbagai masalah itu, pemerintah menginisiasi adanya sertifikasi ISPO pada 2011. Pada 14 April 2016, pemerintah menyatakan moratorium terhadap usaha perkebunan sawit dengan harapan membenahi industri sawit menuju keberlanjutan lingkungan serta menyejahterakan petani dan pekerja sawit.

Pada Juni 2016, Kementerian Koordinator Perekonomian akhirnya membentuk Tim Penguatan ISPO melalui Surat Keputusan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 54 Tahun 2016 tentang Tim Penguatan Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO Certification System). Kegiatan utamanya adalah menyusun sistem ISPO yang memiliki kredibilitas lebih.

Iwan menilai tujuan utama pembentukan tim tersebut adalah membenahi secara mendasar sistem sertifikasi dan standardisasi industri kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Hingga akhir Desember 2016, Tim Penguatan ISPO telah menyelenggarakan serangkaian diskusi terbatas dengan para pemangku kepentingan untuk mendorong dan merumuskan fokus rancang ulang ISPO.

Baca: Kadin dan Delegasi AS Bahasa Polemik Kelapa Sawit dan Biodiesel

Pada Mei 2017, tim juga sudah memulai rangkaian konsultasi publik di lima kawasan. Konsultasi pertama di wilayah Sumatera, lalu Kalimantan. Iwan berharap ada perombakan sistem sertifikasi ISPO. “Negara harus mendorong strategi penerapan ISPO dalam rangka pemberdayaan petani pekebun mandiri dan memperkuat perkebunan rakyat,” ujarnya

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

41 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

42 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

49 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Berharap pada Minyak Makan Merah

50 hari lalu

Berharap pada Minyak Makan Merah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah. Dianggap bisa menjadi alternatif minyak goreng konvensional, harga lebih murah.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

51 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

51 hari lalu

Soal Minyak Makan Merah, Ini Kata Jokowi sampai Teten

Presiden Jokowi mengatakan, minyak makan merah akan menjadi tren dalam urusan goreng-menggoreng, Kementerian Koperasi bangun banyak pabriknya.

Baca Selengkapnya

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

6 Maret 2024

Kementan Kebut Peraturan Baru soal Peremajaan Sawit Rakyat

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atau Kementan Andi Nur Alamsyah menyatakan sedang membahas simplifikasi aturan dan persyaratan perihal peremajaan sawit rakyat atau PSR.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

5 Maret 2024

Kementan Targetkan Peremajaan Sawit Rakyat 120 Ribu Hektare Tahun Ini

Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah menyatakan bahwa tahun ini Kementan menargetkan peremajaan sawit rakyat seluas 120 ribu hekatre.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

4 Maret 2024

Terpopuler: Serikat Guru Menolak Dana BOS Dialihkan untuk Makan Siang Gratis, Cawe-cawe Jokowi di Program Prabowo Menuai Kritik

Terpopuler: Rencana pengalihan dana BOS untuk program makan siang gratis diprotes serikat guru, Presiden Jokowi cawe-cawe rencana kerja Prabowo.

Baca Selengkapnya