PDB Jepang Kuartal I Tahun 2017 Lampaui Eskpektasi  

Reporter

Kamis, 18 Mei 2017 11:57 WIB

Ilustrasi mata uang Jepang Yen. REUTERS/Shohei Miyano

TEMPO.CO, Jakarta - Perekonomian Jepang berhasil tumbuh melampaui perkiraan pasar pada kuartal I 2017. Capaian ini berhasil memperpanjang tren ekspansi pada produk domestik bruto (PDB) Jepang selama enam kuartal berturut-turut.

Dalam keterangan resminya, Kantor Kabinet Jepang menyebutkan PDB kuartal I 2017 tumbuh 2,2 persen. Level tersebut berhasil melampaui ekspektasi para ekonom yang disurvei Reuters, yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Januari-Maret 2017 akan melaju 1,7 persen.

Adapun pertumbuhan pada periode tersebut menjadi laju tercepat sejak Januari tahun lalu, serta menjadi rekor ekspansi terlama dan terpanjang selama satu dekade terakhir. “Permintaan luar negeri yang kuat telah mendukung pemulihan yang mantap di Jepang,” kata Kantor Kabinet Jepang dalam keterangan resmi, Kamis, 18 Mei 2017.

Data ekonomi terbaru Negeri Sakura tersebut, menurut para ekonom, akan menawarkan ruang yang lebar bagi Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk mendorong laju inflasi domestik. Pasalnya, laju pertumbuhan inflasi negara tersebut masih cukup rendah di tengah lambatnya pertumbuhan belanja rumah tangga masyarakat.

Kyohei Morita, Kepala Ekonom Credit Agricole, menyatakan perekonomian Jepang sedang menikmati pertumbuhan yang baik karena didorong permintaan domestik dan eksternal. Belanja konsumen tetap relatif rendah. "Namun BOJ masih memiliki ruang untuk memperbaiki sekaligus memacunya kembali," tuturnya.

Kantor Kabinet Jepang juga melaporkan PDB nominal turun 0,1 persen pada kuartal I 2017, setelah mencatatkan pertumbuhan yang cenderung mendatar pada Oktober-Desember. Selain itu, konsumsi swasta, yang menyumbang sekitar 60 persen PDB Jepang, tercatat meningkat 0,4 persen pada kuartal pertama tahun ini. Capaian itu menyamai perkiraan pasar dan menjadikannya tetap tumbuh selama lima kuartal berturut-turut.

Adapun belanja modal naik 0,2 persen pada periode yang sama. Jumlah itu berada di atas ekspektasi pasar, yang memprediksi penurunan 0,4 persen. Di sisi lain, permintaan di luar negeri atau ekspor dikurangi impor tumbuh 0,1 persen. Hal ini menandakan perbaikan ekonomi luar negeri mendukung pemulihan Jepang.

BISNIS.COM

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

4 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

9 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

10 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

1 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

2 hari lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya