Cerita Ketua SKK Migas Soal Turunnya Harga Minyak dan Pengaruhnya  

Reporter

Rabu, 17 Mei 2017 08:13 WIB

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi saat ditemui di kantornya di Wisma Mulia, Jakarta, 21 Januari 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menyatakan penurunan harga minyak mempengaruhi investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas).

SKK Migas mencatat nilai investasi sektor hulu migas menurun menjadi US$ 12,01 miliar pada 2016. Amien mengatakan harga minyak yang belum pulih seperti sebelum 2014 menjadi salah satu faktor penyebab utamanya. Namun penurunan investasi tak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara lain. "Mereka di sana juga kesulitan investasi, apalagi investasi ke sini," ujarnya di Jakarta, Selasa, 16 Mei 2017.

Baca: Investasi Sektor Hulu Turun, Eksplorasi Cadangan Migas Menyusut

Amien mengingat pada 2015, setelah harga minyak turun, ia berkeliling di Batam dan mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha pendukung industri hulu migas. Salah satu yang ia temukan adalah menurunnya level pabrikasi galangan kapal hingga 30 persen. Ia mengatakan penurunan investasi di sektor hulu migas berdampak lebih besar pada industri pendukung. Pada 2015, ia mencatat 100 ribu pekerja di industri pendukung hulu migas kehilangan pekerjaan.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan investasi sektor hulu migas di Indonesia terus menurun hingga hanya berbeda satu posisi di atas Timor Leste. Berdasarkan penelitian, ia mengatakan penyebab yang paling mendominasi adalah masalah regulasi. "Investor menilai regulasi di Indonesia tidak stabil," katanya. Selain itu, iklim politik di Indonesia tidak stabil sehingga berdampak ke regulasi.

Simak: Daerah Eksplorasi Berkurang, Investasi Hulu Migas Turun 27 Persen

Masalah kedua yang disoroti adalah insentif fiskal untuk investasi. "Pandangan mengenai insentif fiskal antara pemerintah dan investor sering kali berbeda," kata Komaidi.

Asosiasi Perminyakan Indonesia (Indonesian Petroleum Association/IPA) mencatat investasi sektor hulu migas sepanjang tahun lalu turun 27 persen dibanding tahun sebelumnya. Nilai investasi hulu migas pada 2016 hanya US$ 11,15 miliar. Angkanya jauh di bawah perolehan pada 2015 yang mencapai US$ 15,34 miliar.

Direktur IPA Marjolijn Wajong mengatakan penurunan investasi itu berpengaruh signifikan terhadap kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan migas baru. "Jumlah wilayah eksplorasi menyusut," kata Wajong di Jakarta, 10 Mei lalu.

Nilai investasi untuk eksplorasi tercatat hanya US$ 0,1 miliar pada 2016. Jumlah itu anjlok dibanding tahun 2014 yang mencapai US$ 1,4 miliar. Pada 2013, wilayah kerja eksplorasi mencapai 238 wilayah. Jumlah itu menyusut tinggal 199 wilayah pada 2016. Sebanyak 37 wilayah di antaranya sedang dalam proses pengakhiran kontrak. "Sekarang kami sedang krisis," katanya.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

11 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

18 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

18 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

19 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

19 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya