Pemerintah Keluhkan Ketersediaan Tenaga Kearsipan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 16 Mei 2017 21:00 WIB

Ilustrasi - Peran arsip di era keterbukaan informasi. dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengeluhkan kurangnya tenaga arsiparis, orang yang memiliki kompetensi pada bidang kearsipan, baik di pusat maupun daerah.

Mustari Irawan, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memaparkan jumlah ketersediaan tenaga arsiparis saat ini hanya sekitar 2,5 persen dari total kebutuhan. Pihaknya mengaku telah melakukan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Saat ini tercatat jumlah arsiparis yang ada sebanyak 3.525 orang, sedangkan kebutuhan arsiparis untuk pusat dan daerah diperkirakan sebanyak 142.760 orang," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PAN-RB, Selasa, 16 Mei 2017.

Baca:
Industri Telekomunikasi Perang Tarif, Telepon 1 Rupiah per Detik
Ikut Aksi Mogok, 840 Karyawan Freeport Indonesia di-PHK
Lalu Lintas Uang Kertas Asing di Indonesia, Begini Aturan BI


Langkah yang telah dilakukan ANRI, sambungnya, mencakup inpassing untuk tingkat terampil, diklat pengangkatan arsiparis, inpassing ahli jabatan, kenaikan tunjangan jabatan arsiparis.

Selain itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi negeri (PTN) untuk membuka program studi kearsipan sebagai penyedia tenaga yang kompeten, dan memperjuangkan tunjangan profesi dan jaminan kesehatan.

Saat ini, lanjut dia, ANRI terus menggaungkan Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA) di setiap instansi, baik pusat maupun daerah. Sasaran GNSTA yakni tertib kebijakan arsip, tertib organisasi kearsipan, SDM kearsipan, prasarana dan sarana, pengelolaan arsip, serta pendanaan kearsipan.

Deputi SDM Aparatur PANRB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan terdapat dua opsi untuk memenuhi pegawai arsiparis. Pertama, mendidik pegawai negeri sipil (PNS) yang ada menjadi arsiparis melalui pembinaan serta pelatihan. Kedua, melalui jalur sekolah kedinasan. "Namun untuk saat ini, yang paling memungkinkan adalah dengan mendidik PNS yang sudah ada," kata Setiawan.

BISNIS.COM

Berita terkait

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

11 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

16 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

8 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

12 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

30 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

32 hari lalu

Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol

Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.

Baca Selengkapnya

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

37 hari lalu

3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan

Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

40 hari lalu

Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

44 hari lalu

Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama

Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?

Baca Selengkapnya

ASN yang Bakal Dipindah ke IKN Dipangkas Menjadi 6.000, Mengapa?

21 Februari 2024

ASN yang Bakal Dipindah ke IKN Dipangkas Menjadi 6.000, Mengapa?

Saat ini di IKN baru terdapat 47 tower, di mana satu tower berisi 60 unit tempat hunian untuk ASN, TNI/Polri, eselon I dan lainnya.

Baca Selengkapnya