Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau keberangkatan kapal tol laut logistik nusantara rute Jakarta-Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, 25 Oktober 2016. TEMPO/Odelia
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengharapkan pasokan kebutuhan pokok melalui program tol laut dapat mengurangi pasokan produk Malaysia.
"Kita harapkan pasokan sembako melalui program tol laut ini dapat mengurangi pasokan produk Malaysia ke Kabupaten Nunukan," ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Herry Ageng Santoso di Nunukan, Senin, 15 Mei 2017.
Ia berpendapat pasokan produk Malaysia ke daerah itu telah berlangsung puluhan tahun, sehingga terkesan sangat sulit dihilangkan. Namun tidak tertutup kemungkinan semuanya dapat dibalik dengan lancarnya pasokan kebutuhan pokok dari dalam negeri.
Maraknya pasokan produk Malaysia yang masuk ke Kabupaten Nunukan akibat kurangnya produk dalam negeri yang masuk ke daerah itu. Jadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia adalah mendatangkan barang-barang dari negara tetangga.
Kalaupun tidak dapat menghapuskan produk Malaysia di daerah itu, kata Herry, minimal dikurangi setelah adanya pasokan produk dalam negeri melalui program tol laut agar masyarakat setempat tidak mengalami kelangkaan kebutuhan pokok.
Selain itu, kata Herry, lancarnya produk dalam negeri masuk ke daerah itu dapat menurunkan harga kebutuhan pokok dapat bersaing.
Selama ini, produk asal Malaysia terkesan memainkan harga akibat tidak adanya barang kebutuhan pokok lainnya. "Keberadaan tol laut memasok barang kebutuhan pokok produksi dalam negeri minimal dapat menekan harga produk Malaysia," ujarnya.
Herry menilai memutuskan mata rantai produk luar negeri beredar di Kabupaten Nunukan sangat sulit karena menjadi kebutuhan masyarakat setempat akibat kualitas dan harga yang rendah.